Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Hand Sanitizer Dituntut 9 Bulan Penjara, Edarkan Produk Tanpa Izin

Kompas.com - 24/08/2020, 19:24 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Jaksa Penuntun Umum (JPU), Suwarti menuntut terdakwa Bambang Sutikno dengan hukuman penjara sembilan bulan.

Bos CV Medistra Sarana Sukses (MSS) itu dianggap terbukti melanggar Pasal 196 dan Pasal 197 jo Pasal 106 ayat 1 Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

Bambang juga terjerat Pasal 62 ayat 1 UU RI No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Baca juga: Karyawan Freeport Demo dan Blokade Jalan Tambang di Tembagapura, Ini Tuntutannya

Perbuatan terdakwa memproduksi hand sanitizer tanpa izin edar dianggap membahayakan konsumen.

Hand sanitizer tersebut dibuat di pabrik Bambang di Jalan Medayu Selatan, Surabaya.

“Menuntut supaya hakim memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah,” kata JPU Suwarti saat membacakan surat tuntutan dalam sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin, (24/8/2020).

Bambang yang tidak didampingi pengacara dalam pembelaannya mengakui bahwa dia memproduksi dan menjual hand sanitizer tanpa izin edar.

Bambang mengaku sudah mengurus izin ke Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan Surabaya, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Lagi, PDI-P Tunda Pengumuman Calon Pengganti Risma di Pilkada Surabaya

Namun, izin belum kunjung keluar dan dia sudah mengedarkannya.

"Saya mohon hukuman yang seringan-ringannya," ujar Bambang.

Digerebek

Pabrik Bambang sebelumnya digerebek polisi dari Satreskoba Polrestabes Surabaya. Polisi menemukan bahan-bahan dan peralatan untuk membuat hand sanitizer.

 

Bahan-bahan yang ditemukan, di antaranya satu dus berisi 37 botol antiseptik jel atau hand sanitizer ukuran 500 mililiter, alkohol 70 persen, chlorib, alat tuang bahan kimia.

Baca juga: Danramil Positif Covid-19, Istrinya Meninggal karena Corona, Koramil Tak Ditutup

Terdakwa mencampur semua bahan menjadi satu ke dalam gelas. Selanjutnya, diaduk dengan komposisi dan takaran hingga menjadi satu cairan lalu dimasukkan ke dalam botol untuk diedarkan.

Terdakwa juga melabeli sendiri botol hand sanitizer siap edar.

"Label pesan dari percetakan di Pucang Anom. Dipasang sendiri dengan dicantumkan masa kedaluwarsa satu tahun," kata Jaksa Suwarti.

Perusahaan terdakwa sebenarnya sudah berizin dengan Izin usaha untuk perdagangan dengan komoditas bahan kimia yang tidak dilarang, obat hewan, pestisida, alat kesehatan, alat kedokteran, alat laboratorium, alat kesehatan hewan dan alat peternakan.

Hanya saja, untuk memproduksi hand sanitizer, terdakwa belum mengantongi izin edar.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul: Bos Hand Sanitizer Surabaya Dituntut Penjara 9 Bulan, Bahayakan Konsumen: Tak Punya Izin Edar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com