PAMEKASAN, KOMPAS.com - Bau menyengat di selokan yang ada di depan Kantor Kemenag Pamekasan Jalan Brawijaya, Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan, tidak menyurutkan tekad Rina Juliana dan kedua temannya untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Beralaskan baliho bekas, Rina dan teman-temannya betah duduk lesehan selama berjam-jam di pinggir kali untuk mendapatkan internet gratis.
Jaringan WiFi berasal dari kantor Kemenag. Bocah-bocah tersebut diberikan akses gratis agar bisa belajar.
Baca juga: Karyawan Freeport Demo dan Blokade Jalan Tambang di Tembagapura, Ini Tuntutannya
Ketiganya sempat ditawarkan untuk belajar di dalam kantor. Namun, mereka menolak karena khawatir mengganggu.
Kepada Kompas.com, Rina, siswi SMP Negeri 3 Pamekasan ini menuturkan, sebelumnya untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah, dia biasanya menggunakan paket data internet di ponsel milik ayahnya.
Namun, karena data internetnya sering tidak cukup, maka caranya mencari internet gratis.
"Kalau data internet di HP sering kehabisan karena ayah membelinya terbatas," ujar Rina ditemui di sela-sela menyelesaikan tugas sekolah, Senin (24/8/2020).
Baca juga: Danramil Positif Covid-19, Istrinya Meninggal karena Corona, Koramil Tak Ditutup
Ayah Rina yang berprofesi sebagai petani tak sanggup terus menerus membeli paket internet.
Kemudian ayahnya bertemu dengan seorang teman yang menjadi pengawas di kantor Kemenag Pamekasan.
Teman ayahnya itu menawarkan agar Rina dan teman-temanannya menggunakan internet di kantornya.
"Akhirnya saya belajar pakai internet punya kantor pengawas Kemenag. Enak sekali karena lancar dan cepat," ucap Rina.
Rina dan teman-temannya merasa tidak terganggu dengan bau kali yang kotor.
Sebab, layanan internet gratis lebih penting daripada bau yang menyengat.
"Kalau hanya bau, lama-lama nyaman juga karena hidung sudah terbiasa," ungkapnya.
Saat menyelesaikan tugas sekolah, Rina didampingi tantenya, Fitriyah.
Menurut Fitriyah, anak-anak perlu diawasi agar fokus kepada tugas yang diberikan guru.