Cara Pedagang Pasar di Karawang untuk Memastikan Harga Barang Normal

KARAWANG, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang Pasar Johar di Karawang, Jawa Barat, mengakui bahwa daya beli masyarakat membuat penjualan menurun sejak pandemi Covid-19.

Meski begitu, pasokan dan harga pangan dipastikan tetap normal.

Pedagang daging sapi, Teguh Kusuma mengaku mengurangi pasokan jualannya hingga 50 persen.

Baca juga: Beredar Video Helikopter BNPB Diduga untuk Kegiatan Partai di Riau

Padahal, biasanya dia bisa menjual 5 ekor sapi setiap hari.

"Sekarang hanya 2 ekor sapi," ujar Teguh di sela sidak Dewan Ketahanan Pangan dan Satgas Pangan Polres Karawang di Pasar Johar, Senin (24/8/2020).

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Johar (APPJ) Edi Permana mengatakan, para pedagang menyiasati penurunan daya beli itu dengan menyesuaikan jumlah barang dengan jumlah pembeli.

"Jadi memang ada penyesuaian saja, pedagang menyesuailan stok dengan kebutuhan dari pembeli," kata Edi.

Baca juga: Jenazah Pasangan Kekasih di Sungai Musi Ditemukan Saling Rangkul

Edi menyebut, konsumen Pasar Johar berkurang sekitar 30 persen sejak pandemi Covid-19.

"Sekitar 30 persen konsumen yang berkurang," kata dia.

Menurunnya tingkat pembelian itu diakui Kepala Dinas Pangan Karawang Kadarisman.

"Pasokan barang normal, tetapi mereka mengeluh daya beli masyarakat yang berkurang," ujar Kadarisman.

Meski begitu, menurut dia, harga-harga komoditi di Karawang relatif normal.

Beberapa komoditi harganya justru turun. Misalnya bawang merah dari Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 24.000 per kilogram.

"Harga juga normal," kata Kadarisman.