Seperti diberitakan, Kapal kargo MV Nur Allya dinyatakan hilang sejak 22 Agustus 2019 lalu. Kapal tersebut berangkat dari pelabuhan Sagea, Halmahera Tengah, menuju Pulau Morosi, Sulawesi Tenggara, pada 20 Agustus 2019 dengan memuat sekitar 50.000 ton nikel.
Kapal MV Nur Allya sempat mengirimkan sinyal marabahaya pada 23 Agustus 2019 dari perairan Obi, Halmahera.
Pencarian sempat dilakukan Basarnas Ternate termasuk melibatkan KNKT dan unsur TNI Polri selama 18 hari, sebelum akhirnya ditutup pada 10 Oktober 2019.
Selama pencarian, sempat ditemukan sebuah life boat atau sekoci yang diduga kuat milik kapal kargo MV. Nur Allya, kemudian life buoy serta tumpahan minyak.
Pihak keluarga juga sempat diundang ke Ternate, bahkan ada menabur bunga di lokasi yang diduga tenggelamnya kapal Nur Allya.
Hanya saja sebagian dari mereka enggan melakukan tabur bunga dan memilih pulang lebih awal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.