Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Sang Ayah Mencari Pemerkosa Putrinya: Saya Rela Tukar Nyawa

Kompas.com - 22/08/2020, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

Siti Rahmah, mengatakan pada dasarnya penangkapan pelaku sangat penting untuk memulihkan kesehatan psikologis Nova.

"Bisa jadi dia sekarang kondisinya sudah down lagi karena pelakunya masih berkeliaran."

Baca juga: 7 dari 8 Orang Terduga Pemerkosa Remaja 15 Tahun Ditangkap, Mayoritas di Bawah Umur

'Saya rela tukar nyawa'

Ya, hingga dua tahun berlalu, AK masih belum dapat ditangkap.

Orang tua Nova telah mengeluarkan biaya belasan juta rupiah untuk advokasi hukum dan pencarian pelaku pemerkosa anak tunggal mereka. Namun, hingga kini masih belum ada kepastian hukum.

Padahal uang itu mereka kumpulkan dengan susah payah. Sehari-hari orang tua Nova berjualan nasi dan lauk pauk.

Ayahanda Nova mengatakan berbagai cara telah ia tempuh selama dua tahun ini agar pemerkosa anaknya dapat ditangkap, mulai dari melapor ke polisi, Ombudsman, lembaga hukum, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh.

Baca juga: Menyoal Dugaan Perkosaan dan Penjualan Bocah 14 Tahun Korban Pencabulan oleh Kepala P2TP2A

Namun hasilnya nihil.

"Saya menduga ada oknum dari tiga instansi yang bermain, sehingga kasus anak saya sampai sekarang masih belum selesai. Selain itu saya menduga tersangka ini anak orang kaya, jadi setiap datang penegak hukum yang ingin menangkapnya bisa dibayar, saya yakin hukum ini dijualbelikan sama oknum tertentu," tutur ayahanda Nova dengan emosional.

Ia pun kini mulai turun tangan mencari keberadaan pelaku pemerkosa anaknya, mulai dari mengintai kediaman pelaku, sampai suatu ketika pernah bertemu dan mengejar langsung pelaku, tapi pelaku berhasil kabur.

"Pelaku pernah saya kejar bersama dengan teman, tapi belum saya dapat. Karena polisi tidak sanggup menangani, jadi saya tangani sendiri. Sampai mati akan saya cari kalau polisi tidak menangkap, tukar nyawa pun saya terima," katanya.

Baca juga: Petugas Perlindungan Anak yang Cabuli Siswi SMP Korban Perkosaan Diduga Kabur

Kepala Unit Reskrim Polsek Baitussalam, Banda Aceh, Bripka Anda Fajri, mengatakan bahwa kasus ini terjadi bukan pada masanya menjabat Kanit Reskrim, tetapi ia mengatakan sudah mempelajari kasus pemerkosaan ini selama sepuluh bulan terakhir menjabat.

"Tiga kali kami sudah ke Lamteuba mencari AK, memang enggak dapat karena masyarakat sudah menyembunyikan pelaku, kalau menurut prosedur pihak kepolisian sudah semaksimal mungkin bekerja," klaim Bripka Anda Fajri.

"Sekarang kasusnya sudah P21, tapi sudah tahap dua, mau ambil tersangka di dinas sosial, dibilang sama orang dinas sosial pelaku sudah melarikan diri," jelas Bripka Anda.

Baca juga: Kasus Perkosaan Anak di Lampung, Komnas Perempuan Minta Sistem Rekrutmen Rumah Aman Dibenahi

AK yang saat kejadian berusia 18 tahun, dikategorikan sebagai anak dan dititipkan ke LPKS Dinas Sosial Aceh untuk direhabilitasi.

LPKS menyatakan AK sempat berada di tempat mereka selama tujuh hari dan tidak menunjukkan sikap ingin kabur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com