KOMPAS.com- Angin kencang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (21/8/2020).
Salah satu wilayah yang terdampak adalah di Kabupaten Sleman.
Tak hanya pohon tumbang dan kerusakan rumah warga, angin kencang juga menyebabkan seorang warga terluka.
BMKG Stasiun Klimatologi Sleman-Yogyakarta memprediksi, angin kencang berpotensi terjadi hingga hari ini, Sabtu (22/8/2020).
Baca juga: Sleman Dilanda Angin Kencang, Rumah Warga hingga Truk Tertimpa Pohon Tumbang
"Kejadian angin kencang terjadi mulai sekitar pukul 10.00 WIB," kata Makwan.
Dalam peristiwa tersebut, sejumlah pohon tumbang di beberapa kecamatan di Kabupaten Sleman.
Bahkan di Kecamatan Pakem, Sleman seorang warga terluka lantaran terkena pohon tumbang.
Warga tersebut bernama Tuminem (78).
"Terluka di bagian kening dan dibawa ke RS PKU, mendapat tiga jahitan dan langsung di bawa pulang," kata dia.
Baca juga: BPBD Keluarkan Peringatan Dini Hujan Disertai Angin Kencang di Jakarta Hari Ini
Rumah warga hingga jaringan telepon dan listrik tertimpa pohon
Pohon tumbang yang diakibatkan angin kencang, juga menimpa rumah warga.
Hal itu antara lain terjadi di Sindumartani, Kecamatan Ngemplak dan Kecamatan Pakem.
"Di Sambi, menimpa dapur rumah warga di RT 6. Di Gambiran RT 31 menimpa rumah warga, keduanya sudah terkondisi," katanya.
Pohon tumbang juga menutup akses jalan di Candi Winangun, Ngaglik.
Kemudian, di beberapa kecamatan seperti Godean dan Depok, pohon tumbang menimpa jaringan telepon dan juga listrik.
Baca juga: Daftar Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang 3 Hari ke Depan
Menurut Reni, kondisi ini terjadi lantaran perbedaan tekanan udara tinggi di sebelah Barat Australia, yakni sebesar 1.024 mb dan di wilayah barat perairan Sumatera sebesar 1.010 mb.
"Sehingga kondisi ini berakibat adanya peningkatan kecepatan angin di wilayah DIY," kata dia.
Angin kencang diprediksi masih terjadi hingga hari ini, Sabtu (22/8/2020).
Kecepatan angin yang bisa mencapai 49 kilometer per jam bisa menerbangkan atap rumah dan berpotensi menyebabkan kerusakan.
"Kami imbau warga masyarakat tetap waspada dan terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaaca," tutur Reni.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Dony Aprian), Tribun Jogja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.