Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gara-gara Rapid Test, Ibu Kehilangan Bayi karena Telat Ditangani RS | Suami Jambret Tas Istri Gara-gara Cemburu

Kompas.com - 22/08/2020, 06:15 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kisah pilu dialami Gusti Ayu Arianti (23), warga Pejanggik, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pasalnya, ia harus kehilangan bayi yang dikandungnya akibat telat mendapat pertolongan medis.

Alasan pihak rumah sakit tidak segera menangani persalinan Arianti, karena saat itu dianggap belum mengantongi hasil rapid test.

Sementara di Makassar, seorang suami bernama Robi (40), tega menjambret tas milik istrinya sendiri.

Pelaku ditangkap setelah dilaporkan korban ke polisi.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, pelaku nekat menjambret korban karena merasa cemburu.

Sebab, korban saat itu diketahui tengah dibonceng oleh pria lain.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Gara-gara rapid test, seorang ibu kehilangan bayi

I Gusti Ayu Arianti(23), warga Lingkungan Pajang, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram, mengaku kecewa karena lambannya penanganan pihak RSAD Wira Bhakti Kota Mataram, yang memintanya rapid tes saat hendak melahirkan.FITRI R I Gusti Ayu Arianti(23), warga Lingkungan Pajang, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram, mengaku kecewa karena lambannya penanganan pihak RSAD Wira Bhakti Kota Mataram, yang memintanya rapid tes saat hendak melahirkan.

Kisah pilu dialami Gusti Ayu Arianti (23), warga Pejanggik, Kota Mataram.

Pasalnya, gara-gara tak mengantongi hasil rapid test ia ditolak pihak RSAD Wira Bhakti Mataram saat akan melakukan persalinan.

Padahal, saat tiba di rumah sakit itu air ketubannya diketahui sudah pecah dan mengeluarkan darah.

"Ketuban saya sudah pecah, darah saya sudah banyak yang keluar dari rumah, tapi saya tidak ditangani, kata petugas saya harus rapid test dulu," kata Arianti kepada Kompas.com di rumahnya, Rabu (19/8/2020) malam.

Akibat telat penanganan itu, akhirnya ia dan suami harus merelakan anaknya meninggal setelah dilahirkan.

Baca juga: Ketuban Saya Sudah Pecah, Darah Sudah Banyak Keluar, tapi Kata Petugas Harus Rapid Test Dulu

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com