Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Seorang Pedagang Dikejar Begal hingga Masuk Selokan, Kakinya Patah dan Barangnya Masih Dirampas

Kompas.com - 22/08/2020, 06:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang pedagang berinisial I (57), di Palembang, Sumatera Selatan, jatuh ke selokan hingga patah tulang akibat dikejar begal.

Ironisnya, saat korban terluka hingga tak sadarkan diri itu sejumlah barang berharganya masih dirampas oleh kawanan begal.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 04.00 WIB.

Anak korban RA mengatakan, kejadian itu bermula saat ayahnya sedang dalam perjalanan ke rumah usai berdagang di Pasar Kilometer 5.

Saat di berada d kawasan Jalan Inspektur Marzuki, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, ayahnya kemudian di pepet oleh dua orang begal dengan menggunakan senjata tajam.

Baca juga: Seorang Pedagang Pingsan Setelah Dikejar Begal hingga Masuk Selokan

Mengetahui hal itu, ayahnya lalu berusaha melarikan diri dengan cara menggeber sepeda motornya.

Meski demikian, kawanan begal tersebut masih berusaha mengejar. Hingga akhirnya, ayahnya tersebut terjatuh ke selokan dan tak sadarkan diri.

"Kedua pelaku langsung mengambil uang, handphone dan dompet. Kondisi Ayah saya waktu itu sudah tidak sadarkan diri," kata RA kepada petugas saat membuat laporan.

Ayahnya kemudian ditemukan oleh warga beberapa saat kemudian dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Kronologi Wartawan Tewas dengan 17 Luka Tusuk, Sebelumnya Tulis Berita Jalan Rusak

 

Dari hasil pemeriksaan dokter, ayahnya kini harus menjalani operasi karena kakinya mengalami patah tulang akibat ulah begal itu.

"Hari ini menjalani operasi, karena kakinya luka parah. Pelakunya itu dua orang, menggunakan senjata tajam," ujar RA.

Sementara itu Kepala SPKT Polrestabes Palembang AKP Heri mengaku sudah menerima laporan tersebut.

Saat ini, kasus pembegalan itu sedang dilakukan pendalaman penyelidikan oleh Satuan Reserse Kriminal.

Menyikapi kejadian itu, ia mengimbau kepada warga untuk lebih waspada dan tidak bepergian seorang diri.

"Laporannya sekarang sedang kita proses. Masyarakat juga diimbau untuk tidak berkendara seorang diri, terutama pada malam hari untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," kata Heri.

Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com