Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Happy Hypoxia, RS di Banyumas Diminta Tambah Alat Pengukur Saturasi Oksigen Darah

Kompas.com - 21/08/2020, 18:38 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sejumlah rumah sakit milik Pemkab Banyumas, Jawa Tengah, diminta menambah alat untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah.

Hal itu menyusul ditemukannya fenomena happy hypoxia pada sejumlah pasien terkonfirmasi virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia.

"Itu sudah kami sampaikan ke RSUD Banyumas yang di bawah pemkab untuk mengadakan alat tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas saat dihubungi, Jumat (21/8/2020).

Baca juga: Fenomena Happy Hypoxia Pasien Covid-19, Bupati Banyumas Usul Perbanyak Pengukur Saturasi Oksigen Darah

Sadiyanto mengatakan, pengadaan alat tersebut berdasarkan perintah dari bupati dan sekretaris daerah (Sekda).

"Kemarin RSUD Banyumas sudah diberi peluang untuk mengajukan (anggaran pengadaan alat tersebut). Selain RSUD Banyumas, yang memungkinkan pengadaan alat tersebut adalah RSUD Ajibarang," ujar Sadiyanto.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas dr Rudi Kristiyanto SpB mengatakan, alat tersebut telah tersedia di setiap ruangan dengan jumlah hingga ratusan.

"Kalau alat itu wajib di setiap ruangan, itu menjadi standar operasional prosedur, alatnya namanya pulse oximeter. Itu standar untuk mengetahui kondisi pasien, terutama pasien yang memerlukan pengawasan," jelas Rudi.

Menurut Rudy alat tersebut sangat efektif untuk mendeteksi saturasi oksigen dalam darah. Selain itu alat harga alat tersebut juga murah dan dijual bebas.

"Orang dengan Covid-19 positif bisa isolasi mandiri bisa mendeteksi sendiri, bahwa paru-parunya masih baik atau tidak. Alatnya sangat sederhana, tapi dapat berfungsi dengan baik dan cepat," kata Rudi.

Baca juga: 3 dari 7 Pasien Covid-19 yang Meninggal di Banyumas Alami Happy Hypoxia

Alat tersebut cukup dijepitkan pada ujung jari tangan atau kaki. Kemudian akan terbaca saturasi oksigen dalam darah.

"Apa yang disampaikan pak bupati sangat tepat, karena dengan alat yang sangat sederhana itu dapat melihat oksigen sampai perifer atau tidak," ujar Rudi.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengusulkan agar memperbanyak alat untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah.

Pasalnya, tiga dari tujuh pasien Covid-19 yang meninggal di Kabupaten Banyumas mengalami happy hypoxia.

Happy hypoxia, kata Husein, merupakan gejala baru. Di mana para penderita Covid-19 tidak merasakan gejala seperti pada umumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com