Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Mengaku Ikut Seleksi Klub Bola, 3 WN Nigeria Ini Ternyata Terlibat Penipuan

Kompas.com - 21/08/2020, 17:15 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak tiga warga negara Nigeria ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar di sebuah indekos, Jalan Pura Demak Barat, Denpasar, Bali, pada Senin (27/7/20020).

Mereka adalah HMU, EJA, dan UGE yang ditangkap karena izin tinggalnya habis.

Kepada petugas, mereka mengaku ke Indonesia untuk seleksi di sebuah tim sepak bola. Setelah didalami ternyata ketiganya terlibat penipuan online.

Humas Kanwil Kemenkumham Bali I Putu Surya Dharma mengatakan, hal tersebut diketahui setelah pihaknya bersama Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI memeriksa tiga WN Nigeria itu.

Kecurigaan muncul karena mereka tak bekerja namun bisa tinggal dan menetap lama di Indonesia.

Baca juga: Ketuban Saya Sudah Pecah, Darah Sudah Banyak Keluar, tapi Kata Petugas Harus Rapid Test Dulu

Tim pun memeriksa laptop milik ketiga WN Nigeria itu.

"Dulu pengakuannya kan seleksi bola dan mengaku uangnya habis. Kemudian curiga bagaimana hidupnya. Setelah diselidiki ternyata di laptopnya ada data-data terkait penipuan," kata Surya saat dihubungi, Jumat (21/8/2020).

Modusnya, ketiganya mengincar korban wanita di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Lalu, mengaku sebagai seorang tentara Amerika Serikat dan membuat akun Facebook.

Pelaku berkenalan dan merayu para korbannya bermodalkan terjemahan Google. Para korban ini dijanjikan akan dinikahi.

Setelah itu, pelaku mengaku rekeningnya sedang diblokir dan mereka meminjam sejumlah uang.

Korban yang sudah terlanjur percaya meminjamkan uangnya. Karena pelaku menjanjikan mengembalikan uang dalam jumlah lebih besar.

"Dia berdalih mengaku tentara Amerika sedang bertugas. Korban ada yang ngirim Rp 1 juta sampai Rp 2 juta," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com