Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film "Tilik" yang Jadi Viral, Berawal dari Obrolan di Angkringan

Kompas.com - 21/08/2020, 15:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Proses kreatif pembuatan film "Tilik" yang viral beberapa waktu lalu berasal dari sebuah obrolan di angkringan antara sutradara "Tilik" yaitu Wahyu Agung Prasetyo dan sang penulis naskah Bagus Sumartono alias Bacep.

Bagus menceritakan pengalamannya kepada Agung soal fenomena tilik yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan.

Namun uniknya, setelah tilik dilakukan masyarakat desa tidak langsung pulang tetapi mereka jalan-jalan terlebih dahulu.

"Penulis naskah cerita Mas Bagus ini baru saja melihat fenomena orang tilik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan ternyata mereka itu yang tilik hanya sebentar mungkin hanya 2 menitan. Lalu, mereka bergegas terus ke Malioboro, lalu aku ngulik itu tilik itu seperti apa karena aku enggak pernah tahu dan enggak pernah lihat. Saat itu tahun 2016," ucap Agung, saat ditemui wartawan di Galeri Lorong, Kamis (20/8/2020).

Baca juga: Ini Dia Siti Fauziah, Sosok Bu Tejo di Film Tilik yang Sukses Bikin Penonton Gemas

Setelah nongkrong dengan Bagus, Agung mulai kepikiran dan resah.

Keresahan-keresahan itu ia curahkan kepada Elena Rosmeisara, produser film "Tilik".

"Aku berpikir tema ini saat itu sangat seksi," tambah Agung.

Namun saat itu, ia terbentur dengan anggaran yang dimiliki untuk melakukan syuting film "Tilik" secara independen.

Untungnya, di Provinsi DI Yogyakarta ada dana istimewa yang bisa diakses oleh para seniman termasuk sineas.

Agung lalu ikut dalam seleksi untuk mendapatkan pendanaan melalui dana istimewa.

"Setelah naskah dan lainnya jadi kita buat proposal dan melalui proses yang cukup panjang dan akhirnya lolos bisa mulai produksi pada tahun 2018," katanya.

Agung mengatakan, sebelum memasuki fase produksi ia bersama kru termasuk Elena melakukan observasi dengan ikut langsung tilik bersama masyarakat Dlingo, Bantul, Yogyakarta dengan menggunakan truk.

"Di sana transportasinya kalau tilik itu tiga pertama pick up, bus, dan truk. Tetapi mereka menghindari bus karena kebanyakan mabuk darat," ucapnya.

Bahkan, ia bersama kru sudah menyiapkan mobil untuk digunakan jika ekstras atau pemain tambahan yang ikut yaitu ibu-ibu merasa capek untuk masuk ke mobil.

Namun, mereka menolak karena merasa lebih nyaman jika berada di bak terbuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com