Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kelompok Warga yang Bentrok di Wamena Minta Waktu 3 Hari untuk Perang Suku

Kompas.com - 21/08/2020, 13:17 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dua kelompok massa yang bentrok di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, masih berusaha saling serang. Kasus bentrokan itu masih berlanjut.

Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen telah berusaha membuka komunikasi dengan kedua belah pihak.

Menurutnya, kedua kelompok meminta polisi membiarkan mereka melakukan perang antarsuku di tempat terbuka.

"Iya itu permintaan dari kedua kubu, supaya kami membiarkan mereka perang suku selama tiga hari di tempat terbuka," ujar Dominggus yang dihubungi melalui telepon, Jumat (21/9/2020).

Dominggus memastikan, tidak mengabulkan permintaan kedua kelompok tersebut. Ia berusaha meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.

Baca juga: 2 Kelompok Warga Saling Serang di Wamena, 10 Rumah Honai Terbakar

Bentrokan yang terjadi di Kampung Meagama, Wamena, itu terjadi sejak Rabu (19/8/2020). Saat itu, 10 rumah honai terbakar dan delapan orang terluka.

Dominggus mengatakan, polisi telah menyekat pergerakan kedua kelompok dengan menjaga sejumlah wilayah perbatasan.

Aparat keamanan telah berada di sejumlah titik penjagaan selama tiga hari terakhir. Mereka menginap di sana.

Sampai saat ini, kata Dominggus, kedua kelompok masih berusaha saling serang. Namun, aksi mereka digagalkan aparat keamanan.

"Hari ini ada pergerakan dari kedua kelompok, mereka sudah dekat sekitar 500 meter, tapi kami berhasil monitor dan imbau mereka untuk kembali ke kampungnya masing-masing," kata Dominggus.

 

Dominggus meminta para pemangku kepentingan di Jayawijaya dan kampung sekitar turun tangan untuk mendamaikan kedua kelompok.

Sehingga polisi bisa mengusut kasus pembunuhan yang menjadi pemicu bentrokan kelompok itu.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw memastikan dua kasus pembunuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Selasa (18/8/2020) saling berkaitan.

Baca juga: Ketuban Saya Sudah Pecah, Darah Sudah Banyak Keluar, tapi Kata Petugas Harus Rapid Test Dulu

Pembunuhan yang terjadi di dua tempat berbeda itu menewaskan Ismail Elopere (40) dan Yarius Elopere (25).

Kasus pembunuhan itu menyebabkan dua kelompok warga saling serang di Kampung Meagama, Distrik Hubikosi, tepatnya di lokasi pembunuhan korban Ismail Elopere (40), yang merupakan kepala Kampung Meagama.

"Pada hari ini (19/8/2020) ada kejadian saling serang antara warga. Akibatnya sampai sore ini ada 10 honai terbakar dan tidak ada korban jiwa," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw di Jayapura, Rabu (19/8/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com