Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog "Dadi Wong Ki Mbok Yo Sing Solutip" Ternyata Improvisasi Bu Tejo, Tak Ada Dalam Naskah

Kompas.com - 20/08/2020, 21:35 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Siti Fauziah, pemeran Bu Tejo dalam film "Tilik" mengaku banyak melakukan improvisasi dialog.

Misalnya dialog "Dadi wong ki mbok yo sing solutip (jadi orang itu yang solutif)" yang kini viral dan tersebar menjadi meme di media sosial.

"Yang sering dijadikan meme itu sebenarnya adalah ceklopanku (asal ngomong), itu tidak ada di naskah," ungkapnya.

Baca juga: Ini Dia Siti Fauziah, Sosok Bu Tejo di Film Tilik yang Sukses Bikin Penonton Gemas

Selain kalimat tersebut, ada beberapa dialog yang merupakan hasil improvisasi dan berhasil membuat penonton kesal, tapi juga tergelitik.

Seperti saat truk yang ditumpangi rombongan pada film Tilik diberhentikan oleh polisi.

"Tak andakke dulurku piye he. Podo-podo polisi bintange jejer-jejer limo, (Saya adukan saudara saya bagaimana. Sama-sama polisi bintangnya berjejer lima). Itu juga clekopanku," ungkapnya.

Baca juga: Film Tilik Berisi Pesan Lawan Hoaks dari Masyarakat di Era Digital

Ibu satu anak ini memiliki latar belakang seorang pemain teater. Dia mulai aktif berman teater saat kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

"Saya enggak lulus dari UMY, hanya satu tahun. Kuliah 2007 terus aktif di teater kampus lalu mendapat beasiswa workshop keaktoran dari teater garasi," katanya.

Setelah mendapatkan beasiswa tersebut, dia meminta izin kepada orangtua untuk tidak meneruskan kuliah lagi dan fokus menekuni bidang seni peran.

 

Film "Tilik" yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo ini bercerita tentang warga desa yang bergunjing tentang status seorang gadis bernama Dian dalam perjalanan naik truk untuk menjenguk (tilik dalam bahasa Jawa) Bu Lurah di rumah sakit.

Produser film "Tilik", Elena Rosmeisara mengungkapkan, produksi film ini bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY.

Adapun ide cerita bermula dari penulis cerita Bagus Sumartono. Dia melihat fenomena tilik di rumah sakit di Yogyakarta di tahun 2016.

"Jadi, di sana dia melihat ada truk yang membawa orang banyak untuk menjenguk orang sakit di rumah sakit itu. Dia merasa fenomena itu unik dan sangat seksi untuk diangkat ke medium film," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com