Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Tak Menyalakan Lampu, Oknum Polisi Peras Turis Jepang Rp 1 Juta Saat Razia

Kompas.com - 20/08/2020, 18:18 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Aksi tak terpuji diduga dilakukan oknum anggota polisi lalu lintas di Jembrana, Bali.

Pasalnya, saat menggelar razia di jalur Denpasar-Gilimanuk, wilayah Pekutatan, Jembrana, oknum polisi tersebut diduga melakukan pemerasan terhadap pengendara sepeda motor yang melanggar aturan lalu lintas.

Aksi oknum polisi saat memintai uang tersebut sempat terekam video dan menjadi viral di media sosial.

Menyikapi hal itu, Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa angkat bicara. Ia berjanji akan memproses hukum oknum polisi tersebut jika terbukti bersalah.

Baca juga: Video Viral Polisi di Bali Menilang Turis Jepang, Diduga Minta Rp 1 Juta

Diminta uang Rp 1 juta

Ilustrasi uangKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi uang

Dalam video viral yang diunggah akun Youtube Style Kenji itu terlihat seorang oknum polisi yang sedang melakukan razia sedang memberhentikan turis Jepang yang sedang mengendarai sepeda motor.

Setelah diperiksa suratnya dinyatakan lengkap. Namun demikian, polisi itu melihat lampu sepeda motor yang dikendarai oleh turis tersebut tidak menyala.

Karena kesalahan itu, polisi tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris lalu meminta uang Rp 1 juta sebagai bentuk denda.

Awalnya, turis tersebut memberikan uang Rp 100.000. Tapi polisi tersebut tidak mau dan tetap meminta Rp 1 juta.

Beberapa saat kemudian, turis tersebut mengeluarkan uang Rp 900.000 untuk menggenapi uang yang sudah diberikan sebelumnya.

Setelah diberikan uang, polisi itu lalu menghitungnya dan berjanji akan membantu turis tersebut.

Baca juga: Akui Perbuatannya, Polisi yang Minta Rp 1 Juta Saat Tilang Turis Jepang Terancam Dipecat


Terjadi pada 2019

Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa saat dikonfirmasi terkait rekaman video viral itu membenarkannya.

Dalam kasus tersebut, pihaknya mengaku sudah ada dua oknum anggota polisi yang dilakukan pemeriksaan. Mereka berpangkat Aipda dan Bripka.

Hasil pemeriksaan sementara, peristiwa itu terjadi pada 2019 dan oknum polisi yang melakukan penilangan itu telah mengakui perbuatannya

"Ini masih kita dalami dan yang jelas dia sudah mengakui. Bahwa dia melakukan cuman untuk apanya kita masih dalam pemeriksaan," kata Wibawa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com