Polisi tersebut kemudian menghitungnya dan berjanji akan membantu turis Jepang tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa mengaku masih mendalami konten dalam video tersebut.
Meski demikian, dia mengakui bahwa polisi dalam video tersebut adalah salah satu anggotanya.
Kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan kepada oknum polisi yang ada di dalam video.
"Ini masih kita cek. Nanti kami kasih tahu informasi berikutnya. Itu memang anggota kita, tapi memang itu kejadian sudah lama. Ini memang masih kita dalami tahun berapa," kata Adi Wibawa saat dihubungi, Kamis (20/8/2020).
Menurut Adi, dugaan pemerasan seperti itu tidak bisa dibenarkan.
Pihaknya akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku, apabila isi dalam video tersebut benar terjadi.
"Tidak dibenarkan dan kita akan tindak tegas sesuai dengan aturan yang ada. Iya nanti kita lihat dulu kesalahannya seperti apa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.