Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pisang Ajaib, Berbuah 12 Tandan hingga Tanpa Daun dan Batang

Kompas.com - 20/08/2020, 10:55 WIB
Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


JAMBI, KOMPAS.com - Penemuan pisang ajaib menghebohkan masyarakat di Jambi.

Hampir selama satu pekan, cerita keanehan seputar pohon dan buah pisang viral di media sosial.

Misalnya, ada fenomena pohon pisang yang berbuah sampai 12 tandan.

Baca juga: Kisah Muslim yang Jadi Kades di Wilayah Mayoritas Katolik 

Kemudian, ada pisang yang berbuah tanpa daun dan batang.

Ada juga tandan pisang yang terus memanjang hingga mencapai 2 meter.

Fenomena pisang yang tidak normal ini menjadi pusat perhatian masyarakat.

Sebagian masyarakat mengaitkan fenomena ini dengan hal-hal mistis, firasat dan keajaiban.

Bahkan, ada yang menjadikan pisang ajaib ini sebagai obat untuk penyakit tertentu.

"Banyak warga yang datang, karena pisang saya tumbuh dari dalam tanah. Memang aneh, pisang berbuah tanpa batang dan daun," kata warga Desa Koto Majidin Hilir, Kabupaten Kerinci, Deri Kasigi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).

Baca juga: Pesawat N250 Gatotkaca, Bukti Cinta Habibie yang Tak Berumur Panjang

Fenomena pisang yang berbuah tanpa batang dan daun ini menjadi tontonan warga.

Fenomena lainnya adalah pisang ajaib yang tumbuh di Sarolangun, tepatnya di Lorong Talang Damar, Kelurahan Aur Gading, Kecamatan Sarolangun.

Pisang di tempat ini sudah tiga kali berbuah dengan total 12 tandan.

Pemilik pisang, M Toyib menuturkan, pisangnya sudah tiga kali berbuah dengan kondisi tidak normal.


Sebelumnya, menurut Toyib, induk pisang memiliki dua jantung, kemudian sudah masak dan dapat dimakan.

Selanjutnya, setelah induknya berbuah dan mati, tumbuh anakan baru.

Pisang milik Toyib kembali berbuah dengan empat jantung atau tandan.

Selain berbuah unik, pohonnya juga bercabang membentuk huruf V atau ketapel.

Masing-masing batang yang bercabang dua mengeluarkan dua jantung.

"Totalnya ada empat," kata Toyib saat dihubungi, Selasa.

Untuk saat ini, pisang milik Toyib mengeluarkan enam tandan.

"Sekarang untuk ketiga kalinya, pisang berbuah dengan dua tandan, lalu empat tandan dan terakhir enam tandan," kata Toyib.

Baca juga: Kasus Jemput Paksa Jenazah Pasien Corona dari RS Terjadi Lagi di Batam

Toyib meyakini keajaiban itu berkat dari Tuhan.

Untuk itu, dia melarang apabila ada warga yang memanfaatkan pisangnya untuk sesuatu yang aneh, misalnya untuk berobat dan hal-hal mistis.

Fenomena pisang ajaib bukan hal gaib

Peneliti dari Universitas Jambi Dede Martino menjelaskan, fenomena pisang berbuah tidak normal ini disebabkan tumbuhan tersebut memiliki kromosom lebih dari satu sel, atau yang disebut poliploid.

"Umumnya 3, di alam bisa terjadi perubahan atau mutasi karena proses adaptasi. Peluang pisang bermutasi memang besar dibandingkan tumbuhan lain," kata Dede.

Untuk pisang yang tumbuh tanpa daun dan batang, menurut Dede, hal itu adalah fenomena biasa.

Penyebabnya, bunga keluar dari bonggol.

Bonggol adalah batang pisang asli, sedangkan gedebok yang dikenal luas sebagai batang adalah kumpulan dari pelepah pisang yang menyerupai batang.


Hal senada juga disampaikan peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jon Hendri.

Menurut dia, pisang yang berbuah tidak normal bukanlah suatu hal yang mistis.

Menurut dia, pisang melakukan mutasi genetik karena dipengaruhi lingkungan, penyakit dan unsur hara tanah.

Sebenarnya, apabila mutasi genetik ini stabil, pisang dengan banyak tandan dapat dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas.

Sayangnya, setelah dilakukan pengujian, pisang tidak bisa dipaksakan untuk tumbuh dengan banyak tandan, apalagi berkali-kali dengan total 12 tandan.

Untuk saat ini, BPTP Jambi telah mengembangkan pisang endemik Jambi yang tahan terhadap penyakit.

Beberapa pisang yang dikembangkan adalah pisang sungkai, rotan dan pisang telur.

Pisang dengan tandan 2 meter

Pisang ajaib lainnya terdapat di Desa Rengas Bandung, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

Pisang di tempat ini berbuah dengan tandan sepanjang 2 lebih dari 2 meter.

"Panjang buahnya itu hampir menyentuh tanah. Kita berharap pemerintah bisa mengembangkan pisang seperti ini," kata Hardianto seorang warga setempat.

Menanggapi fenomena ini, Dede Martino menjelaskan, tandan 2 meter ini disebabkan sifat poliploid pisang yang mengganda, karena mutasi alam akibat senyawa kimia karsinogenik, serangan hama atau karena terpapar ultraviolet berlebihan.

Sementara itu, Hendri mengatakan, pisang dengan tandan panjang sudah dikembangkan di Jawa, karena hal ini baik untuk produktivitas.

Hanya saja, menurut Hendri, ukuran tandan pisang yang sedang dikembangkan tidak sampai 2 meter.

Menurut Hendri, dengan perlakukan yang benar dan unsur hara tanah yang baik, pisang bisa berbuah dengan tandan lebih panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com