Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pasien Corona yang Meninggal Alami Happy Hypoxia | Kiai NU dan Istri Wafat di Hari Yang sama

Kompas.com - 20/08/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak tujuh pasien Covid-19 di Banyumas meninggal dunia. Tiga pasien terakhir yang meninggal disebut tidak memiliki gejala Covid-19.

Menurut Bupati Banyumas Achmad Husein, tiga pasien tersebut alami Happy Hyhpoxia.

Sementara itu di Bantaeng, seorang kiai NU, Idrus Makkawaru (76) meninggal dunia satu jam setelah sang istri wafat.

Sebelum meninggal, Idrus sempat menuntun istrinya Sitti Saniah Haruna (74) mengucapkan kalimat syahadat sebelum ia meninggal dunia.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Terkejut melihat wajah anak di uang baru

PHOTO:Ananda Saubaki (7) siswi kelas 2 SD Negeri Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT),KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE PHOTO:Ananda Saubaki (7) siswi kelas 2 SD Negeri Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT),
Moris Saubaki dan Telly Saubaki Saudila warga Kota Kupang merasa bangga saat melihat wajah anaknya, Ananda Saubaki (7) tercetak di uang pecahan Rp 75.000.

"Sebagai orangtua, kami sangat bangga karena ada wajah anak kami dalam uang kertas pecahan Rp 75.000," ungkap Telly di Kupang, Selasa (18/8/2020).

Telly menyebut uang tersebut akan menjadi sejarah dari generasi ke generasi.

"Kami orangtua sangat bangga dan terlalu bersyukur karena anak kami sudah terpilih dan ada fotonya di dalam pecahan uang yang diluncurkan dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-75 kali ini," ujar Telly.

Ia bercerita terlibatnya sang anak berawal sejak setahun lalu. Saat itu Ananda terpilih mewakili Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT.

Pada 7 Agustus 2019, perwakilan Perum Peruri datang ke Kupang untuk memotret anaknya. Saat itu Telly sempat menanyakan tujuan pemotretan tersebut.

"Waktu itu, kami belum tahu tujuan pemotretan itu untuk apa karena katanya rahasia," ujarnya.

Baca juga: Telly Terkejut Melihat Wajah Anaknya Ada di Uang Baru Rp 75.000: Ini Sejarah...

2. Pasien Covid-19 alami happy hypoxia

Rektor Unsoed Prof Dr Ir Suwarto, Bupati Banyumas Achmad Husein dan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono (dari kiri ke kanan) saat pembukaan Laboratorium Covid-19 Unsoed Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (18/8/2020).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Rektor Unsoed Prof Dr Ir Suwarto, Bupati Banyumas Achmad Husein dan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono (dari kiri ke kanan) saat pembukaan Laboratorium Covid-19 Unsoed Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (18/8/2020).
Dari tujuh pasien Covid-19 yang meninggal di Banyumas, tiga orang tidak memiliki gejala Covid-19.

"Kalau saya komunikasikan dengan dokter paru-paru, namanya adalah happy hypoxia," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat peresmian Laboratorium Covid-19 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (18/8/2020).

Happy hypoxia, kata Husein, merupakan gejala baru. Di mana para penderita Covid-19 tidak merasakan gejala seperti pada umumnya. "Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun," ungkap Husein.

Husein mengatakan, saturasi oksigen yang normal di atas angka 90 persen.

"Ini (orang yang mengalami happy hypoxia) turun di bawah 90, turun, turun, turun 80, sampai kemudian 75. Kalau sudah begitu (orangnya) langsung ngos-ngosan dan tidak sadarkan diri," jelas Husein.

Baca juga: 3 dari 7 Pasien Covid-19 yang Meninggal di Banyumas Alami Happy Hypoxia

3. Suami istri wafat di hari sama

Suasana di rumah duka Kiai NU Bantaeng, Drs H M Idrus Makkawaru  dan Sitti Saniah Haruna yang meninggal dunia . KOMPAS.com/NURWAHIDAH Suasana di rumah duka Kiai NU Bantaeng, Drs H M Idrus Makkawaru  dan Sitti Saniah Haruna yang meninggal dunia .
Seorang kiai NU di Bantaeng Idrus Makkawaru (76) meninggal dunia satu jam setelah sang istri wafat.

Sang kiai sempat menuntun istrinya, Sitti Saniah Haruna (74) untuk mengucapkan kalimat syahadat hingga ia juga ikut meninggal berselang 1 jam kemudian.

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, Muhammad Yunus mengatakan, Sitti Saniah Haruna meninggal sekitar pukul 20.00 Wita . Sementara Kiai Idrus meninggal pukul 21.30 Wita.

"Kiai saat itu menuntun istri, setelah itu meneteskan air mata. Sejam kemudian beliau juga meninggal," kata Yunus, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Usai shalat shubuh, jenazah pasangan suami istri itu dibawa ke Bantaeng. Selanjutnya  jenazah disalatkan di Masjid Tua Bantaeng.

Keduanya dimakamkan setelah shalat Zuhur di Taman Pemakaman Umum (TPU) Letta, Jl Dr Ratulangi, Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng, Senin (17/8/2020) siang.

Baca juga: Kiai NU Wafat 1 Jam Setelah Tuntun Istri yang Sakaratul Maut Ucapkan Syahadat

4. Anggota TNI ditemukan tewas tergantung

Ilustrasi gantung diri.SHUTTERSTOCK Ilustrasi gantung diri.
Seorang anggota TNI berpakaian seragam lengkap ditemukan tewas tergantung di pohon pada Rabu (18/8/2020).

Korban adalah Serda Rusdi prajurit Anggkatan Darat (AD) yang betugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Eemokolo, Bombana dari Koramil 1413 Buton.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga Desa Eemokol bernama Audi yang hendak pergi ke kebunnya sekitar pukul 06.00 Wita.

Saat ditemukan kondisi korban cukup aneh. Pasalnya, pria tersebut tergantung dengan tangan terikat ke belakang.

Di lokasi kejadian juga ditemukan barang bukti berupa tas loreng, topi loreng, dan motor Scorpion warna hitam dengan nomor polisi DD 4458 IT.

Baca juga: Kronologi Anggota TNI Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Jambu Mete, Tangan Terikat ke Belakang

5. Video mesum ayah dan anak tiri

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.
Sebuah video mesum yang diperankan pria dewasa dan anak perempuan di bawah umur, viral di media sosial.

Pria tersebut adalah M 929) warga Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Sedangkan bocah perempun di video tersebut adalah anak tirinya yang masih berusia 12 tahun.

“Ulah ayah tiri korban baru terungkap setelah beredar video cabul yang viral diperankan seorang pria dan anak perempuan di bawah umur,” ungkap Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Hendi Septiadi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/8/2020) malam.

Pelaku mengakui pvideo tersebut diambilnya sendiri saat sedang mencabuli anaknya.

Video tersebut menjadi viral setelah sempat diberikan kepada salah seorang temannya.

Hendi menjelaskan modus pelaku mencabuli korban adalah awalnya diajak menonton video porno.

Setelah korban terangsang, pelaku merayu dan mengajak melakukan perbuatan bejat tersebut di rumahnya. Pencabulan tersebut teryata sudah dilakukan sejak 8 bulan terakhir.

Baca juga: Viral, Video Mesum Ayah dengan Anak Tiri di Ponorogo, Pelaku Ditangkap Polisi

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Nurwahidah | Editor: Rachmawati, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Candra Setia Budi, Setyo Puji)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com