Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Serba Kekurangan, Nenek Lusia Setia Merawat Keponakannya yang 14 Tahun Dipasung

Kompas.com - 19/08/2020, 20:02 WIB
Markus Makur,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Selama 14 tahun, Paulus Jaghang (41), warga Kampung Waebok, Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur dipasung karena menderita gangguan jiwa.

Selama itu pula, nenek Lusia Daghus (85) merawat keponakannya itu.

Lusia mengatakan, selama 14 tahun Paulus dipasung di kamar karena kerap meresahkan dan membuat onar warga sekitar.

Baca juga: Keluarga Kaget Saat Jenazah Gadis Ini Dimandikan, Dia Buka Mata, Berkedip, dan Hidup Lagi

Namun, pada 2017, pemerintah setempat membawa Paulus ke panti rehabilitasi di Renceng Mose.

Paulus kemudian dipulangkan karena dinilai kondisinya sudah stabil. Namun, belakangan pria ini kembali berulah hingga akhirnya dipasung oleh warga.

"Saya sudah tua dan tak bisa lagi urus diri sendiri. Tolong Bapak Uskup lepaskan balok di kaki keponakan yang masih dipasung karena derita gangguan jiwa. Uskup Keuskupan Ruteng bersama dengan rombongan mengunjungi keponakan saya di kamar. Waktu itu saya kaget dan terkejut dengan kunjungan Yang Mulia Bapak Uskup Ruteng yang tak pernah terbayang sebelumnya," ujar Lusia kepada Kompas.com yang mendampingi pendiri relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli ODGJ NTT, Pater Avent Saur, SVD bersama rombongan, Kamis, (13/8/2020).

Nenek Lusia bekerja mengolah kakao. Hidupnya juga bergantung dari anggota keluarganya.

Kehidupanya juga dibantu keponakan lainnya, Fransiska Jenau yang kini berdomisili di Nagekeo. Untuk sementara Fransiska tinggal bersama Lusia untuk merawat Paulus.

Meski hidupnya serba kekurangan, Lusia selalu berupaya memberi makan Paulus. 

Fransiska Jenau menambahkan, pada Mei lalu Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat sempat mengunjungi saudaranya didampingi Pastor Paroki Waeraba, Komisi Caritas Keuskupan Ruteng, serta tim Covid-19 Keuskupan Ruteng.

"Saya tidak tahu tindak lanjut dari kunjungan tersebut. Apakah hanya sekedar kunjungan saja?" tanyanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com