Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pembunuhan Terjadi dalam Sehari di Wamena, Waktu dan Lokasi Kejadian Berdekatan

Kompas.com - 19/08/2020, 15:14 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dua kasus pembunuhan terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, pada Selasa (18/8/2020). Dua kasus itu terjadi dalam waktu dan lokasi yang berdekatan.

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebutkan, kasus pembunuhan pertama terjadi di Jalan Trans Wamena-Tiom, Kampung Meagama, Distrik Hubikosi, pada pukul 17.05 WIT.

Korban bernama Ismail Elopere (40) diduga tewas karena penganiayaan.

"Diduga (pembunuhan) dilakukan oleh tiga orang warga masyarakat yang belum diketahui identitasnya," ujar Kamal di Jayapura, Rabu (19/8/2020).

Menurut Kamal, korban sedang dalam perjalanan menuju kampung dari wilayah kota. Namun, korban dicegat terduga pelaku dan menganiaya korban.

Baca juga: Video Viral Anjing Jelmaan Dikubur Hidup-hidup, Polisi: Itu Hoaks

Setelah menganiaya korban sampai tewas, pelaku melarikan diri.

"Pukul 17.10 WIT, saksi bernama Esi Kossay yang melintas di TKP (tempat kejadian perkara) melihat korban, selanjutnya memberitahukan ke Klinik Yonif 756/WMS dan memberitahukan ke keluarga di Kampung Meagama dan melaporkan ke Mapolres Jayawijaya," kata dia.

Mendapatkan laporan itu, personel gabungan Polres Jayawijaya bersama Dokter Klinik Yonif 756/WMS langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Setelah melakukan olah TKP, mereka mengevakuasi korban ke RSUD Wamena.

Kasus pembunuhan kedua

Sementara kasus pembunuhan kedua terjadi di Jalan Safri Darwin, tepatnya depan Gahara–Wamena sekitar pukul 19.30 WIT. Sekitar lima kilometer dari lokasi kasus pertama.

"Telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan korban Yarius Elopere (25 tahun) meninggal dunia yang diduga dilakukan oleh lima orang warga masyarakat yang belum diketahui identitasnya," kata Kamal.

 

Awalnya, saksi berinisial AS dan Ay sedang melayani pembeli di toko pakaian di Jalan Safri Darwin sekitar pukul 19.20 WIT.

Mereka melihat lima orang menggenakan masker turun dari mobil. Lima orang itu berjalan ke arah korban yang berdiri di depan kios pakaian.

"Kelima orang tersebut selanjutnya langsung melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban secara bersama-sama dengan menggunakan, palu, potongan besi, dan parang," jelas Kamal.

Akibat penganiaayaan tersebut, korban Yairus Elopere meninggal di lokasi kejadian. Selanjutnya saksi melaporkan kasus tersebut ke Penjagaan Polres Jayawijaya.

Baca juga: Ini Makna Ama Rihi Jaka, Nama yang Diberikan Masyarakat Sabu Raijua kepada Presiden Jokowi

Mendapat laporan tersebut, personel Pores Jayawijaya langsung mendatangi TKP. Korban dievakuasi ke RSUD Wamena untuk menjalani visum.

Belum tentu berhubungan

Saat ditanya apakah kedua kasus pembunuhan itu berhubungan, Kamal belum bisa memastikannya. Kasus ini, kata dia, masih didalami polisi.

"Saat ini kasus tersebut masih didalami dan aparat bersama pemerintah daerah tengah melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan agama agar kasus ini tidak melebar," kata dia.

Kamal pun memastikan situasi di Wamena kondusif saat ini. Ia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi bila mendengar isu-isu terkait kedua kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com