Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patuhi Imbauan Pemerintah, Keraton Yogyakarta Tiadakan Tradisi Mubeng Beteng di Malam 1 Suro

Kompas.com - 19/08/2020, 13:57 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Keraton Yogyakarta meniadakan Hajad Kawula Dalem Lampah Budaya Mubeng Beteng yang bertujuan untuk memperingati pergantian Tahun Jawa 1 Sura Jimakir 1954, yang jatuh pada Kamis (20/8/2020) besok.

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Condrokirono mengatakan, tradisi Mubeng Beteng ditiadakan untuk memperingati pergantian Tahun Jawa ini sekaligus mentaati imbauan dari pemerintah.

"Situasi tidak memungkinkan untuk dan juga mentaati peraturan pemerintah pada tahun ini mubeng beteng ditiadakan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Di Balik Makna Peringatan 1 Suro bagi Masyarakat Jawa...

Untuk diketahui, ritual 1 Suro dengan tradisi Tapa Bisu mengelilingi Benteng Keraton Yogyakarta biasanya digelar pada tengah malam hingga dini hari.

Dalam upacara adat tersebut, peserta Mubeng Beteng tidak diperbolehkan berbicara sepatah kata saat mengikuti prosesi Tapa Bisu.

Mubeng Beteng adalah tradisi sejak lama, yang bertujuan untuk menyambut awal tahun baru penanggalan Jawa 1 Sura atau 1 Muharam.

Peserta Mubeng Beteng berjalan kaki kurang lebih 5 kilometer, biasanya dalam tradisi ini diikuti oleh ribuan warga sekitar Yogyakarta bersama para abdi dalem keraton.

Mubeng beteng dimulai dari Keben, di sekitar Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta.

Setelah lonceng Kyai Brajanala di regol Keben dibunyikan sebanyak 12 kali, prosesi dimulai.

Abdi dalem yang telah mengenakan pakaian Jawa tanpa keris membawa bendera Indonesia beserta panji-panji Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Ikut Mubeng Beteng, Sadiono Berharap Keselamatan
Rombongan abdi dalem berada di depan lalu masyarakat mengikutinya dari belakang, mereka terdiam dan hanya berdoa selama proses Mubeng Beteng.

Rute yang dilalui masyarakat dan abdi dalem Keraton yaitu mulai dari Keben, peserta melewati Jalan Rotowijayan, Jalan Kauman, Agus Salim, Wahid Hasyim, Suryowijayan.

Selanjutnya melewati pojok Benteng Kulon, MT Haryono, Mayjen Sutoyo, pojok Benteng Wetan, Brigjen Katamso, Ibu Ruswo, Alun-alun Utara dan kembali ke Keben.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com