Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

154 SMP di Brebes Gelar Sekolah Tatap Muka, Ganjar Minta Dievaluasi

Kompas.com - 19/08/2020, 13:43 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta sekolah tatap muka serentak yang terlanjur digelar di Kabupaten Brebes dievaluasi.

"Saya kemarin ngecek yang di Brebes. Setelah Bupati Brebes saya telepon dia bilang itu uji coba, jumlahnya terbatas baik jumlah siswa dan jamnya. Tapi karena serentak, saya minta langsung hari ini dievaluasi. Karena keserentakan ini, saya khawatir membahayakan," kata Ganjar usai bertemu dengan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di kantornya, Rabu (19/8/2020).

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan laporan ada sekolah di salah satu kabupaten yang menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka secara diam-diam.

Baca juga: 154 SMP Negeri dan Swasta di Brebes Mulai Gelar Sekolah Tatap Muka

Ganjar melarang sekolah menggelar belajar tatap muka secara diam-diam. Larangan itu dikeluarkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah.

"Ada yang lapor satu kabupaten 'Pak tempat kami sekolah tatap muka diam-diam. Ora entuk endi sekolahane? (Tidak boleh, mana sekolahnya?) Langsung sekarang tak suruh cek, enggak boleh," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (14/8/2020).

Ganjar menegaskan, sekolah di Jawa Tengah yang berniat menggelar belajar tatap muka harus mengantongi izin dari pemerintah.

Sehingga, pemerintah daerah bisa memastikan sekolah itu siap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Harus izin dulu, karena kalau izin nanti kita akan supervisi, kalau izin pasti dibolehkan, tapi kita supervisi," kata Ganjar.

Baca juga: SMP di Brebes Gelar KBM Tatap Muka Diam-diam, Demi Bantu Siswa Tak Mampu

Ganjar mengatakan, pemerintah daerah akan memastikan fasilitas penunjang seperti tempat cuci tangan dan jumlah siswa dalam satu kelas.

"Pasti terkontrol enggak, fasilitasnya ada enggak, terus sekelas berapa orang, manageable atau enggak, agar kita punya pola, karena kalau tidak pasti repot," kata dia.

Politikus PDI-Perjuangan itu memperingatkan, sekolah yang nekat menggelar belajar tatap muka diam-diam akan ditutup.

"Kalau ada yang buka sekolah harus izin ke bupati/wali kotanya karena ada kewenangan di sana. Kalau belum izin yatutup nanti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com