Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duda Desa Curi Ribuan Bra dan Celana Dalam Wanita, Terbongkar Saat Adik Bersihkan Kamarnya

Kompas.com - 19/08/2020, 10:50 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Setahun sudah warga Dusun I, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, merasa resah karena sering kehilangan pakaian dalam.

Hilangnya pakaian dalam wanita tersebut seperti misteri, lenyap begitu saja di jemuran meskipun di dalam rumah.

Hingga akhirnya di rumah seorang duda berinisial SO (40) ditemukan karung besar berisi ribuan celana dalam dan kutang (bra).

Baca juga: Cerita Sedih Lansia 83 Tahun Kehilangan Uang BLT Rp 1,4 Juta, Disimpan Dalam BH di Bawah Bantal

Ribuan bra dan celana dalam bekas dalam karung

Kepala Dusun I, Ofyar Azwar, mengatakan, terbongkarnya kasus tersebut bermula saat adik perempuan SO membersihkan kamar SO pada Kamis (13/8/2020) siang.

Selama ini, kamar tersebut tidak boleh dimasuki siapa pun. Setiap SO pergi, kamar tersebut selalu digemboknya. SO sendiri yang selalu membersihkannya. 

“Saat membersihkan kamarnya, adiknya itu terkejut karena ditengoknya kok ada goni besar. Itu goni padi, tapi bukan yang 50 kg, ini lebih besar. Goni itu dibuka adiknya, lho kok ini celana dalam semua sama BH,” kata Ofyar ketika dihubungi via telepon pada Selasa (18/8/2020) malam. 

Melihat banyaknya pakaian di dalam goni besar itu, adik perempuan SO tersebut ketakutan, lalu menyampaikannya kepada warga lain untuk mengeluarkan goni tersebut ke belakang rumah.

Baca juga: Curi Celana Dalam hingga Kaus Kaki, Pencuri Ini Sembunyi Saat Toko Tutup, Begini Ceritanya

Ditemukan ribuan bra dan celana dalam, pelaku lari

Rumah SO, ujar Ofyar, hanya sekitar 20 meter dari jalan lintas.

“Begitu dikeluarkan, waahh, seribuan ada. Kalau modusnya mau dijual, tak mungkin sampai segitu banyaknya," ucapnya. 

"Apalagi itu pakaian dalam bekas, bukan baru dan sudah ada yang bolong, diguntingnya di bagian tertentu, lalu busanya disusun sedemikian rupa,” tambahnya.

Saat mau ditanyakan untuk apa pakaian dalam itu dikumpulkan hingga begitu banyaknya, SO sudah pergi meninggalkan desa.

“Warga sudah legalah dia pergi. Walaupun enggak tahu ke mana, mungkin ke Padang. Tapi, ya itulah, tak ada yang menyangka ada kasus seperti ini di kampung ini, kolor ijo,” lanjut Ofyar.

 

Warga jijik, pakaian dalam dibakar

Ketika semakin banyak warga yang datang, tak sedikit yang kemudian mengaku bahwa pakaian dalam itu miliknya. Bahkan, ada yang kehilangan dalam jumlah belasan.

Menurut Ofyar, warga pun heran dan tidak menyangka bahwa pakaian dalam itu hilang meskipun dijemur di dalam rumah.

Oleh warga, ribuan pakaian dalam tersebut akhirnya dibakar. Ada juga yang sempat membawanya, tetapi untuk dibakar karena merasa takut dan jijik. “Kurasa kelainan seks itu ya,” kata Ofyar.

 

Pelaku setahun jadi duda

Dikatakannya, SO adalah seorang duda yang sudah bercerai dari istrinya sejak setahun yang lalu. Sejak perceraian, hidup SO tidak menentu.

Pernah bekerja di kilang padi dan sekam, tetapi tidak lama. Lebih sering SO tampak tidak bekerja dan luntang-lantung.

“Kalaupun kerja, ya tidak tampaklah gajinya. Habis begitu saja,” ujarnya.

SO, kata dia, juga sudah memiliki anak, tetapi tinggal bersama istrinya di Medan. Kini, dengan perginya SO dari desa tersebut, lanjut Azwar, warga pun merasa lega karena misteri hilangnya pakaian dalam selama ini terkuak.

“Sudah setahun inilah warga kasak-kusuk kenapa pakaian dalamnya hilang. Bisa dibilang, pakaian dalam punya satu kampung inilah karena jumlahnya ribuan. Kolor ijo-lah ini,” tuturnya.

Pelaku juga curi pintu besi tetangga dan tabung gas

Azwar menambahkan, terkuaknya pencurian pakaian dalam wanita tersebut bermula dari seorang warga yang mengaku kehilangan pintu besinya dan menceritakannya ke adik SO pada Rabu (12/8/2020) sore.

Saat itu, si adik meminta kepala dusun untuk bertanya kepada SO dan memeriksa kamarnya. Azwar saat itu menanyai SO di belakang rumahnya. SO mengakui telah mencurinya. Tidak hanya pintu besi, tetapi juga tabung gas milik warga.

Namun, pencurian pintu pagar dan tabung gas tersebut sudah didamaikan karena korban meminta agar pelaku tidak mengulanginya.

Sempat akan diamuk massa

Sempat ada polisi di lokasi untuk mengamankan SO dari amuk massa.

Menurut dia, situasi ekonomi yang semakin sulit pada masa pandemi sekarang ini membuat masyarakat semakin geram melihat SO.

“Tapi, akhirnya SO ini pergi meninggalkan kampung ini karena malu. Bukan hanya dia yang malu, tapi keluarganya juga malu. Kurasa dia malu bukan karena nyuri pintu besi, tapi karena ribuan pakaian dalam itu,” pungkas Ofyar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com