Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemulung di Sleman, Rela Tidur Berpindah Tempat demi Rawat Kucing yang Sakit

Kompas.com - 19/08/2020, 05:30 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

"Oiya kita ini mahluk hidup, nggak mampu menolong orang ya menolong mahluk yang lain juga bisa. Jadi bukan keterpaksaan, tapi panggilan hati," tegasnya.

Sugiyanto bilang, ada beberapa orang yang mencibir dengan apa yang dilakukanya.

Namun, cibiran tersebut tidak pernah menghentikan langkahnya untuk terus bergerak menolong kucing-kucing yang sakit.

"Dibilang maksain diri, orang enggak punya kok nolong rata-rata kebanyakan orang gitu. Jadi kalau orang miskin kaya saya ini, enggak punya tempat kok rescue? Loh, emang kalau miskin enggak boleh resceu po?," tandasnya.

Sugiyanto menuturkan, kendala yang dihadapi karena tidak mempunyai tempat yang luas untuk merawat kucing.

Biasanya, ketika menemukan kucing yang sakit ringan di jalan akan diobati di tempat.

"Kalau sakit tidak ada yang menampung, saya obati di tempat sebisa saya. Seumpama di depan ada yang sakit karena jamur saya obati, besok saya lewat sini lagi saya obati lagi sampai dia sembuh," ujarnya.

Dirinya memang memiliki rumah di Kadipiro, Bantul.

Sugiyanto memilih mengontrak rumah di daerah Ngemplak, Sleman, karena tidak ingin menganggu keluarga maupun tetangga dengan memelihara kucing.

Dia bahkan harus pindah-pindah kontrakan karena selalu saja ada tetangga yang terganggu dengan kucing yang banyak.

Meski kontrak rumah, Sugiyanto juga jarang pulang.

Sebab, dirinya memelihara banyak kucing dan tidak menghindari konflik dengan tetangga.

"Dulu banyak yang saya rawat ada 42 kucing. Sekarang saya sisakan delapan, karena kendala tempat, jadi hanya yang sakit dan mendesak yang saya ambil," bebernya.

Saat tidak di kontrakan, Ia pun sering memilih tidur di emperan maupun ruko yang rusak.

Hal itu dilakukan demi kucing-kucing yang dirawatnya nyaman dan aman.

"Ya tadi tempat yang aman dari lingkungan, aman dari masyarakat, aman dari jalan raya dan aman dari hujan, biasanya saya mencari yang bekas ruko, yang rusak. Itu kan malam, kalau siang ya dipinggir sawah seperti ini kan sejuk," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com