Gustian mengatakan, akibat sulitnya akses jalan yang dilalui tersebut, akhirnya tak sedikit anak-anak di kawasan itu yang memilih untuk putus sekolah.
“Akibat banyak anak- anak yang putus sekolah itu akhirnya menjadi buruh di Malaysia," tambah Gustian.
Terkait dengan kondisi itu, pihaknya berharap agar pemerintah pusat dapat lebih memperhatikan lagi nasib masyarakat di daerah pinggiran atau perbatasan.
Baca juga: Potret Ketimpangan Pembangunan di Papua, Beras 10 Kg Seharga Rp 2 Juta
Karena persoalan infrastruktur tersebut dianggap sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Masyarakat meminta pemerintah pusat bisa membagi pembangunan jalan, agar anaknya dapat sekolah dan hasil ladang dan kebunnya dapat dikeluarkan untuk dijual ke pasar,” sebut Gustian.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.