Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

34 Hektar Hutan dan Lahan di Sumsel Terbakar

Kompas.com - 18/08/2020, 17:22 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Hutan dan lahan seluas 34 hektar di Sumatera Selatan terbakar selama periode Januari hingga Agustus 2020.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sumatera Selatan Ansori mengatakan, wilayah yang terbakar tersebut yakni Kabupaten Ogan Ilir seluas 33 hektare.

Sementara sisanya berada di Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba) serta Muara Enim.

Baca juga: Kampus Pecat Dosen yang Tertangkap Oral Seks dengan Anak Laki-laki

Menurut Ansori, lokasi yang terbakar tersebut rata-rata adalah lahan kosong yang sengaja dibakar.

"Hampir rata-rata ini sengaja dibakar. Sekarang untuk kasusnya polisi yang mendalami," kata Ansori melalui pesan singkat, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: Dugaan Penyebab Kebakaran Pabrik Pengolahan Ban Bekas di Pekanbaru

Menurut Ansori, Satgas Kebakaran hutan dan Lahan dari jajaran Manggala Agni, TNI, Polri serta masyarakat peduli api telah diturunkan ke lokasi titik rawan kebakaran.

Hal itu dilakukan sedini mungkin, agar bisa mencegah kebakaran ketika api muncul, terutama di wilayah yang telah minim sumber air.

"Tim Satgas ini juga dilengkapi alat seperti pompa pemadam untuk menyedot air di lokasi yang sulit dijangkau," ujar Ansori.

Baca juga: Mobil yang Disebut Menghalangi Ambulans Ternyata Tidak Pernah Keluar Garasi

 

Sementara itu, jumlah titik api di Sumatera Selatan saat ini telah mencapai 2.625 titik, yang terhitung dari Januari hingga Agustus 2020.

Rinciannya adalah Muara Enim 476 titik; Musi Banyuasin 472 titik; dan Ogan Komering Ilir (OKI) 380 titik.

Ansori mengatakan, selain mencegah kebakaran melalui Satgas darat, mereka juga melakukan teknologi modifikasi cuara (TMC) untuk menurunkan hujan buatan.

"Kami sekarang fokus agar wilayah yang terbakar tidak meluas," ujar dia.

Sebelumnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan di wilayah Sumatera Selatan yang kini sedang menghadapi musim kemarau.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Modifikasi cuaca tersebut dilakukan selama 20 hari ke depan, dengan menyemaikan sebanyak 40 ton garam di atas awan yang memiliki potensi hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com