Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penyebab Kebakaran Pabrik Pengolahan Ban Bekas di Pekanbaru

Kompas.com - 18/08/2020, 17:13 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di sebuah pabrik pengolahan ban bekas di Jalan Pemuda, Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (18/8/2020).

Kebakaran pabrik tersebut diduga berawal dari tanki minyak hasil dari pengolahan ban.

"Ada satu tanki yang meledak. Tadi kita sudah tanya pemilik perusahaan, ada enggak punya alat proteksi kebakaran, pengakuanya ada," kata Kepala Damkar Kota Pekanbaru Burhan Gurning kepada Kompas.com di lokasi kebakaran, Selasa.

Baca juga: Mobil yang Disebut Menghalangi Ambulans Ternyata Tidak Pernah Keluar Garasi

Pada pabrik tersebut terdapat empat tanki minyak berukuran besar yang merupakan hasil dari pengolahan ban bekas.

Untuk antisipasi ledakan kembali terjadi, petugas damkar lebih fokus memadamkan api di areal tanki.

Menurut Gurning, keran pada tangki minyak sebelumnya ditemukan terbuka dan berpotensi bisa meledak. Namun keran sudah ditutup kembali.

"Keempat tangki berpotensi meledak. Buktinya kan satu sudah meledak," ujar Gurning yang juga menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Pekanbaru.

Baca juga: Kecelakaan Maut, Penumpang Bergelimpangan dan Anjing Berhamburan

Dia menyebutkan, hingga Selasa siang, anggotanya masih berjuang memadamkan api.

Menurut Gurning kebakaran sudah bisa dikendalikan.

Sebanyak 11 unit mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api.

"Sekarang anggota tinggal memadamkan api pada ban yang terbakar mengeluarkan asap hitam. Memang api sulit dipadamkan, karena ini ban. Berbeda dengan papan," kata Gurning.

Baca juga: Uang Nasabah Bank di Sumbar Dibobol dengan Pemalsuan Tanda Tangan

Sementara itu, Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Yusuf Rahmanto menyebutkan, kebakaran ini diduga berawal dari tungku reaktor pembakaran ban bekas.

"Jadi, kebakaran ini terjadi pada CV Jaya Sanjaya yang mengelola ban bekas. Informasi yang kita dapat, kebakaran berawal dari tungku reaktor pembakaran," kata Yusuf.

Baca juga: Seorang Polisi di Medan Dibacok Saat Pengungkapan 100 Kilogram Sabu

Namun, untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran, polisi perlu melakukan penyelidikan.

Lokasi pabrik pengolahan yang terbakar akan dipasangi garis polisi.

Polisi juga akan memanggil pihak perusahaan untuk diperiksa, apakah ada kelalaian dari kebakaran tersebut.

"Nanti kami akan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan. Sekarang ini masih fokus pemadaman api," kata Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com