Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Berisi 18 Pemburu Babi Hutan dan 22 Anjing Menabrak Tebing

Kompas.com - 18/08/2020, 11:43 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal sebuah mobil bak terbuka terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (15/8/2020).

Mobil tersebut membawa rombongan pemburu babi hutan.

Keelakaan yang diduga akibat rem blong itu menyebabkan 3 penumpangnya tewas.

Baca juga: 17 Agustus 2020, Sebanyak 168 Warga Aceh Positif Covid-19

Ketiga korban tewas langsung dibawa ke masing-masing rumah duka untuk dimakamkan di wilayah Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Sementara itu, 13 orang lainnya mengalami luka-luka dan masih dirawat di Rumah Sakit SMC Kabupaten Tasikmalaya hingga Selasa (18/8/2020).

Bak terbuka bernomor polisi Z 8766 H tersebut ditumpangi 18 orang.

Selain itu, mobil juga membawa 22 anjing dengan kandang besi.

Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polres Tasikmalaya Ipda Solihin mengatakan, mobil menabrak tebing dengan kecepatan tinggi di Jalan Raya Taraju-Deudeul arah Singaparna Tasikmalaya.

"Mereka hendak pulang ke arah Singaparna dari Taraju usai memburu babi hutan. Dalam bak tersebut ada 22 ekor anjing dalam kandang dan di atas kandang besinya itu ditumpangi 18 penumpang. Diduga kecelakaan akibat rem blong dan kelebihan muatan," kata Solihin kepada wartawan di kantornya, Selasa.

Baca juga: 8 Desa di Pedalaman Riau Terima Kado HUT ke-75 RI

Solihin menambahkan, saat ini sopir berinisial B (40) masih berada di Mako Polres Tasikmalaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Berdasarkan penyeledikan sementara, kondisi mobil tersebut sudah tak laik pakai.

Sebab ban depan yang gundul dan masa surat-surat kendaraannya sudah habis pada akhir 2014 lalu.

"Kita masih melakukan penahanan kepada sopir, karena telah lalai dalam membawa kendaraan yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia. Sopir bisa dituntut Pasal 310 ayat 4, 3 dan 2 Undang-Undang Lalu Lintas dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara," kata Solihin.

 

Meski demikian, menurut Solihin, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus kecelakaan tunggal tersebut.

Polisi masih meminta keterangan beberapa orang saksi dan penumpang yang selamat.

"Kita masih lengkapi bukti-bukti dan keterangan saksi dalam penyelidikan kasus kecelakaan ini," ujar Solihin.

Kronologi kecelakaan

Adapun kejadian kecelakaan maut tersebut berawal saat bak terbuka melaju dengan kecepatan tinggi dari turunan di jalan Deudeul arah Taraju ke Singaparna-Tasikmalaya.

Tiba-tiba, seusai turunan terdapat tanjakan terjal disertai belokan tajam.

Mobil bak tersebut tidak bisa dikendalikan karena rem blong dan mobil mengantam sebuah tebing di pinggir jalan.

Puluhan anjing berhamburan karena hantaman keras mobil dengan tebing tanah merah.

"Sebagian penumpang ada yang melompat dan ada yang hanya bisa pasrah saat benturan. Sementara puluhan anjing langsung diamankan petugas, karena berhamburan keluar dari kandangnya yang diangkut sama penumpang oleh bak tersebut," kata Solihin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com