Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Hari Kemerdekaan, Aim Berenang Seberangi Laut Perbatasan RI-Malaysia

Kompas.com - 18/08/2020, 08:45 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com– Ibrahim Rusli (55) mengekspresikan merayakan 75 tahun kemerdekaan Indonesia dengan cara berbeda. 

Dia berenang dari patok perbatasan RI– Malaysia di Patok 16 Bambangan, Pulau Sebatik menuju Pulau Nunukan di Kalimantan Utara. 

Kegiatan itu berlangsung selama dua jam, mulai 07.15 Wita sampai 09.15 Wita, dan berjarak sekitar 1,864 mil.

"Setiap ada hari besar atau hari pahlawan saya sering melakukan perayaan dengan berenang, ada kepuasan saya di situ apalagi di momen bersejarah seperti HUT ke-75 RI ini," ujar pria yang akrab disapa Aim saat ditemui, Senin (17/8/2020).

Baca juga: Pengakuan Mantan ABK Kapal China: 7 Bulan Gaji Tidak Dibayar, Melarikan Diri Berenang Arungi Selat Malaka

Bakat berenang Aim sudah tampak sejak SMP. Dia sering mencoba menyeberangi perairan Tarakan. 

Saat itu dia sudah bisa berenang sejauh 800 meter dan sering mengulanginya dengan menargetkan jarak lebih jauh.

Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Tarakan mengaku tidak punya kiat khusus agar punya stamina cukup untuk berenang jarak jauh.

"Saya memang suka berenang dari kecil, saya suka laut dan memang terbiasa dengan lautan," katanya.

Baca juga: Pulang Berenang, Pria di Ambon Ini Temukan Pacarnya Tewas Tergantung

Aksi menyeberangi perairan Sebatik menuju Nunukan kali ini merupakan aksi ke-13 Aim bergelut dengan arus kencang.

Dia sempat berpegangan tali rumput laut dan terempas ombak karena saat itu kondisi air tinggi dan gelombang pasang.

 

Namun, tidak terlihat lelah di wajah pria yang tinggal di Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan ini.

Hanya saja, Aim mengaku selalu grogi saat akan memulai aksinya. Dia bahkan sulit tidur memikirkan aksinya, akan berhasil atau gagal.

"Tapi rasa itu hilang setelah saya terjun ke air, saya lakukan semampunya. Saya tidak pernah memaksakan diri ketika tidak yakin berhasil, tapi Alhamdulillah sejauh ini lebih banyak berhasilnya ketimbang gagalnya," lanjutnya.

Baca juga: Viral, Video Warga Tanah Bumbu Berenang di Air Banjir yang Jernih

Kegagalan dan Mimpi Aim yang Belum Terwujud

Aim mengaku tidak memiliki syarat atau ritual khusus sebelum melakukan aksinya, semua hanya bermodal semangat dan mengukur staminanya.

Saat fit, dia akan yakin bisa sukses menjalankan aksinya kecuali saat mendapat halangan di tengah aksi.

Seperti saat berenang di Pulau Derawan menuju Kakaban, dia dihadang hiu yang sedang memakan tongkol besar sehingga bergegas menuju speed boat yang selalu mengiringi semua aksinya.

Dia tak mau terlalu ekstrem menjalani hobinya ini.

"Ada sekitar tiga kali gagal, pertama di Derawan karena jumpa hiu, kedua di Selat Bali karena tangan terluka akibat binatang laut, dan ketiga saat berenang ke Tawau Malaysia dari Sebatik, arusnya terlalu kuat," kata Aim.

Hobi yang dia tekuni ini selalu membuatnya mencari tantangan baru untuk ditampilkan pada setiap perayaan hari besar bersejarah seperti halnya Hari Pahlawan dan HUT RI.

Baca juga: New Normal, Pemerintah Sebut Berenang Sudah Boleh

Aim juga mengenal pasang surut air. Dia memahami hal tersebut dari pergaulannya dengan  nelayan dan belajar secara otodidak dengan menghafal kalender China.

"Jadi di kalender China itu ada masa masa kapan air pasang, kapan surut, gejala laut lain dijelaskan di situ, itu saya hafal," akunya

Tidak ada target sampai kapan Aim akan menyalurkan hobi berenangnya.

Aim mengatakan, selama masih merasa kuat, dia tidak akan berhenti,

"Masih ada mimpi yang belum kesampaian yang sangat ingin saya lakukan, menyeberangi tiga selat dalam sehari, misalnya Selat Lombok terus naik pesawat ke selat Madura dan seterusnya, itu yang ingin saya wujudkan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com