Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ambulans Tak Diberi Jalan Saat Antar Pasien Kritis | Salam Perpisahan Risma

Kompas.com - 18/08/2020, 06:29 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sebuah mobil kijang di Garut, Jawa Barat, diduga menghalangi laju ambulans yang sedang membawa pasien kritis.

Akibat insiden itu, mobil ambulans terlambat tiba ke rumah sakit dan pasien yang diantarkan akhirnya meninggal dunia.

Sementara di Jawa Timur, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan salam perpisahan kepada warga Surabaya.

Hal itu disampaikan Risma karena masa kepemimpinannya akan segera berakhir dalam waktu dekat.

Di penghujung jabatannya itu, Risma mengaku akan lebih banyak fokus untuk memotivasi warganya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Ambulans tak diberi jalan

Ilustrasi ambulansShutterstock Ilustrasi ambulans

Di Garut, Jawa Barat, dilaporkan ada seorang pengemudi mobil kijang yang tak memberi jalan kepada ambulans.

Padahal saat kejadian itu, mobil ambulans diketahui sedang membawa seorang pasien kritis untuk dirujuk ke rumah sakit.

Akibat ulah yang dilakukan pengemudi mobil kijang tersebut, ambulans milik Puskesmas Leles akhirnya terlambat tiba di rumah sakit.

Adapun pasiennya yang diketahui seorang bocah berusia enam tahun yang mengalami pendarahan akibat terjatuh, akhirnya tak berhasil diselamatkan.

Atas insiden itu, pengemudi ambulans bernama Damis Sutendi menyesalkan ulah pengemudi mobil kijang tersebut.

"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," katanya.

Baca juga: Ambulans di Garut Bawa Anak Kritis Dihalangi Mobil Kijang, Pasien Meninggal

2. Salam perpisahan Risma

Wali Kota Surabaya Tri RismahariniDok. Pemkot Surabaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengucapkan salam perpisahan kepada warga Surabaya.

Hal itu disampaikan Risma saat meresmikan lapangan olahraga di Tambak Asri, Krembangan.

"Bapak ibu sekalian, saya ingin menyampaikan bahwa enggak sampai satu tahun saya selesai jadi wali kota. Saya Februari (selesai menjabat), saya mohon pamit bapak ibu sekalian," kata Risma.

Di penghujung masa kepemimpinannya itu, Risma mengaku akan fokus untuk memotivasi warganya.

Hal itu perlu dilakukan agar proses pembangunan yang sudah dilakukan selama ini dapat dimanfaatkan warganya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan.

"Karena tidak ada gunanya saya bangun Surabaya bagus-bagus, tapi manusianya tidak mendapatkan apa-apa, kan eman," ucap Risma.

Baca juga: Salam Perpisahan Risma kepada Warga Surabaya: Saya Mohon Pamit

3. Tiga jaksa jadi tersangka kasus pemerasan

Ketua LKBH PGRI Riau Taufik Tanjung saat diwawancarai Kompas.com terkait pemeriksaan 63 kepala sekolah SMP negeri se Kabupaten Indragiri Hulu oleh KPK disalah satu hotel di Pekanbaru, atas kasus dugaan penyalahgunaan wewenang oleh oknum Kejari Inhu, Riau, Kamis (13/8/2020).KOMPAS.COM/IDON Ketua LKBH PGRI Riau Taufik Tanjung saat diwawancarai Kompas.com terkait pemeriksaan 63 kepala sekolah SMP negeri se Kabupaten Indragiri Hulu oleh KPK disalah satu hotel di Pekanbaru, atas kasus dugaan penyalahgunaan wewenang oleh oknum Kejari Inhu, Riau, Kamis (13/8/2020).

Kasus dugaan pemerasan terhadap 63 kepala SMP di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, masuk babak baru.

Pasalnya, tiga orang jaksa kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka di antaranya adalah berinisial HS, OAP, dan RFR.

Atas perbuatan yang dilakukan, saat ini mereka telah ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejagung.

"Kasusnya diserahkan Kejati (Kejaksaan Tinggi) Riau kepada Kejaksaan Agung (Kejagung)," kata Ketua Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau, Taufik Tanjung kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (17/8/2020).

Baca juga: Tiga Jaksa Jadi Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan 63 Kepala SMP di Inhu Riau

4. Polisi dibacok geng motor

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai memberikan keterangan kepada wartawan terkait insiden pembacokan anggota polisi yang diduga dilakukan anggota geng motor, Minggu (16/8/2020) malam.Istimewa Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai memberikan keterangan kepada wartawan terkait insiden pembacokan anggota polisi yang diduga dilakukan anggota geng motor, Minggu (16/8/2020) malam.

Seorang anggota polisi dari Satuan Sabhara Polres Cianjur, Jawa Barat, berinisial Briptu NA harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka sabetan benda tajam.

Anggota polisi tersebut dibacok oleh kawanan geng motor saat bertugas mengatur lalu lintas di bundaran Lampu Gentur, pada Minggu (16/8/2020).

Akibat insiden itu, ia mengalami luka sepanjang 10 sentimeter di bagian kepala.

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan, insiden itu terjadi sesaat setelah korban mengamankan anggota geng motor yang berbuat onar.

"Tiba-tiba anggota yang mengamankan ini dibacok, pelaku diduga anggota geng motor," katanya kepada wartawan, Minggu malam.

Baca juga: Detik-detik Polisi Dibacok Geng Motor Saat Atur Lalu Lintas, 9 Orang Diamankan

5. Bupati TTS terima kasih kepada Jokowi

Pakaian adat Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur yang digunakan Joko Widodo.Dokumen Sekretariat Kabinet RI Pakaian adat Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur yang digunakan Joko Widodo.

Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Pieter Tahun mengucapkan terima kasih kepada presiden Joko Widodo.

Pasalnya, saat memimpin upacara peringatan Proklamasi HUT ke-75 RI di Istana Negara, telah mengenakan busana adat daerahnya.

"Itu busana adat dari wilayah Kecamatan Amanatun Selatan. Terima kasih, Pak Presiden, sudah pakai busana adat kami. Kami sangat bangga," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin siang.

Menurutnya, busana adat itu biasa dikenakan oleh semua lapisan masyarakat pada saat kegiatan adat ataupun lainnya.

"Ini sejarah buat kami karena bertepatan dengan perayaan HUT ke-75 tahun RI ," katanya.

Baca juga: Bupati Timor Tengah Selatan: Terima Kasih, Pak Presiden, Kami Sangat Bangga

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Sigiranus Marutho Bere, Ghinan Salman, Ari Maulana Karang | Editor : Khairina, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com