Perjuangan Okti semakin berat setelah menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.
Sang suami, Stefanus Andre Rutyanto, meninggal dunia sejak 8 tahun lalu.
Okti pun harus banting tulang mencukupi kedua anaknya yang lain dengan bekerja sebagai pengelola kantin sekolah di Sedes Sapientiea Semarang.
Kondisi Okti semakin sulit saat pandemi corona membuat sekolah tempatnya bekerja ditutup.
Okti mengaku terpaksa meminjam uang dari saudara untuk memenuhi kebutuhan.
Okti menjelaskan, Nando divonis dokter telah menderita kanker tulang pada tahun 2019.
Saat itu, Nando masih duduk di Taman Kanak-kanak. Setelah selesai bermain, Nando mengeluh sakit di paha kaki kirinya.
Okti mengira anaknya kecapekan, lalu dipijat secara tradisional.
Namun, selang beberapa lama bengkak di kakinya semakin membesar sehingga Okti memutuskan memeriksakan Nando ke rumah sakit.
Baca juga: 4 Kasus Bullying di Sejumlah Daerah, Dibanting ke Paving, Amputasi hingga Korban Depresi Berat