Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwascam di Manggarai Naik Gunung Cari Sinyal untuk Kirim Data Pemilih

Kompas.com - 17/08/2020, 09:54 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi


RUTENG, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Reok Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) rela mendaki gunung demi mendapatkan jaringan telepon dan internet.

Mereka terpaksa naik gunung dan bukit untuk mengirim hasil laporan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada 2020 ini ke Bawaslu Republik Indonesia di Jakarta

Ketua Panwascam Reok Barat Agustinus Supardi menceritakan, ia bersama staf pengawas kelurahan dan desa harus naik gunung dan bukit bebatuan demi mendapatkan sinyal telepon internet. 

Ia mengaku, banyak tantangan selama perjalanan menuju titik yang ada sinyal. 

"Demi kepentingan umum dan tugas negara, apapun kondisinya harus ditaklukkan. Apapun risiko mereka kami harus terima," ujar Agustinus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu. 

Baca juga: Kisah Siswa di Dusun Terpencil Sumbawa, Susah Sinyal Terpaksa Pakai HT Selama Belajar di Rumah

"Terkadang dalam perjalanan, bertemu ular, tetapi demi tugas negara, saya bersama teman-teman yang lain harus tetap semangat," sambung Agustinus.

Agustinus mengatakan, hingga saat ini, ada 10 desa di Kecamatan Reok Barat belum terjangkau jaringan telepon dan internet.

Belum adanya akses jaringan telekomunikasi itu menjadi kendala utama bagi mereka dalam melakukan koordinasi dengan pengawas Pemilu tingkat desa.

Meski demikian, proses pengawasan dan pelaporan pada tahapan coklit tetap berjalan dengan lancar.

Sadin, salah satu pengawas Pemilu di Desa Lemarang, Kecamatan Reok Barat mengungkapkan, belum adanya jaringan telepon dan internet di desa itu menjadi salah satu tantangan sendiri, terutama saat hendak berkoordinasi dengan Panwascam.

"Untuk konsultasi pengawasan saja, saya harus tempuh perjalanan selama 30 menit untuk mendapatkan jaringan telepon di atas bukit. Tetapi, itu bukan hambatan bagi saya untuk tidak bekerja. Ini adalah tantangan petugas di daerah pedalaman. Apapun tantangannya, harus dilalui," ungkap Sadin.

Baca juga: Kami Harus Jalan Kaki Belasan Kilometer Cari Sinyal Telepon, Kapan Desa Kami Ada Sinyal?

Edy, pengawas Pemilu di Desa To'e, menuturkan, untuk bisa dapat sinyal telepon dan internet saat hendak mengirim data, ia harus mencari tempat khusus di puncak bukit di desa itu. 

Padahal, di desa tetangga, yakni Desa Kajong sudah dibangun tower jaringan Telkomsel, tetapi belum diaktifkan.

Edy pun berharap, Pemkab Manggarai dan pihak Telkomsel segera mengaktifkan tower yang sudah dibangun itu untuk mendukung kerja-kerja penyelenggara Pemilu. 

Edy menyebut, di era ini, penyelenggara selalu mengirim data lewat apliksasi Google Form. Aplikasi itu digunakan jika terkoneksi dengan jaringan internet.  

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kabupaten Manggarai Alfan Manah membenarkan keluhan susah sinyal yang dialami Panwascam Reo Barat tersebut.

"Betul. Mereka di sana susah sinyal dan jaringan internet," ungkap Alfan melalui sambungan telepon, Sabtu.

Alfan mengungkapkan, setiap hari pengawas Pemilu baik di Kabupaten, Kecamatan, maupun di desa dan kelurahan mengisi format model A laporan hasil pengawasan.

Ia mengatakan, format itu diisi secara tertulis dan lengkap tentang gambaran keseluruhan hasil pengawasan baik pengawasan tahapan maupun non tahapan.

Setelah diisi, format tersebut ditandatangani dan difoto scan format PDF. Dokumen Format A laporan hasil pengawasan dalam bentuk PDF itu yang dikirim dan dimasukan ke aplikasi khusus format A laporan hasil pengawasan online.

Alfan menambahkan, terkait tahapan pemuktahiran data pemilih sub tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit), Pengawas Desa dan Kelurahan mengisi Google Form audit coklit.

Hal itu dilakukan Pengawas Desa Kelurahan setelah melakukan pengawasan Coklit dari 15 Juli 2020 sampai 13 Agustus 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com