Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Sentuh Hati Presiden Jokowi, Ini Kisah Mbah Khotimah | Wakil Bupati Way Kanan Meninggal karena Covid-19, Sempat ke Jakarta

Kompas.com - 17/08/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

KOMPAS.com- Sebanyak 150 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang merupakan pasukan terbaik dikirim ke Poso.

Mereka datang untuk memperkuat Satgas Tinombala dalam memburu kelompok sipil bersenjata di Poso.

Berita lainnya, putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Raiz mengklarifikasi mengenai perdebatannya dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango.

Mumtaz mengatakan, keributan yang terjadi di pesawat beberapa waktu lalu itu disebabkan lantaran kesalahpahaman.

Sedangkan di Semarang, asisten ajudan Presiden Jokowi menyampaikan bantuan dan salam dari presiden pada Mbah Khotimah, nenek penjual jajanan pasar.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Hanya Untung Rp 300 Per Biji, Uang Jualan Mbah Khotimah Digasak Penipu yang Berpura-pura Membeli

1. Mbah Khotimah kaget dapat bantuan dari Jokowi

Mbah Khotimah (70) seorang nenek penjual jajanan pasar keliling di Jalan Jangli IV RT 3 RW 9 Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candi Sari  KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Mbah Khotimah (70) seorang nenek penjual jajanan pasar keliling di Jalan Jangli IV RT 3 RW 9 Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candi Sari
Mbah Khotimah berkaca-kaca dan tak pernah menyangka, kisah sedihnya akan diketahui oleh Presiden Jokowi.

Presiden yang tersentuh bahkan mengirim seorang ajudan untuk menyampaikan bantuan.

Bantuan itu diserahkan pada Minggu (16/8/2020) di rumah Mbah Khotimah, Kelurahan Jatingaleh, Candi Sari, Semarang.

"Saya tak menyangka mendapat bantuan ini. Saya senang sekali dapat bantuan dari Pak Presiden. Terima kasih Pak Jokowi. Nanti mau digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," Mbah Khotimah berkaca-kaca terharu sembari menerima sembako dan uang tunai.

Bahkan sang ajudan pun menyampaikan salam dari Jokowi untuk Mbah Khotimah.

"Ini ada sedikit bantuan langsung dari Bapak Presiden Jokowi. Kebetulan kemarin Pak Jokowi mendengar kabar berita tentang ibu (Mbah Khotimah). Beliau langsung telepon ingin memberikan bantuan kepada Mbah Khotimah. Salam juga dari beliau semoga sehat selalu. Mohon diterima," kata AKP Syarif Muhammad Fitriansyah.

Baca juga: Sentuh Hati Presiden Jokowi, Ini Kisah Mbah Khotimah, Nenek Penjual Jajanan Pasar

 

Spanduk Bupati Simalungun JR Saragih dan Ahmad Mumtaz Rais yang beredar, Selasa (14/11/2017)handout Spanduk Bupati Simalungun JR Saragih dan Ahmad Mumtaz Rais yang beredar, Selasa (14/11/2017)
2. Mumtaz Raiz beri penjelasan mengenai kesalahpahaman dengan Nawawi

Ahmad Mumtaz Rais, putra Amin Rais menjelaskan duduk persoalan perihal keributan yang dialaminya di pesawat beberapa waktu silam dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.

Ia mengatakan memang telah terjadi kesalahpahaman saat itu.

Mumtaz mengemukkan, ketika itu pramugari mendatanginya yang sedang menelepon saat pesawat sedang mengisi bahan bakar, bukan boarding.

Oleh pramugari itu, Mumtaz disarankan pindah ke bagian depan supaya mendapatkan sinyal yang lebih baik.

"Itu lagi refeuling, bukan boarding ya itu harus dikoreksi, jadi kalau telepon boleh gitu lho. Kalau mau lebih jelas, malah ke depan saja, begitu kata beliau (pramugari)," jelas dia.

Karena percakapan hampir selesai, Mumtaz pun memilih mengakhiri panggilan.

Saat itu Nawawi menegurnya. Mumtaz menduga teguran itu disampaikan tanpa mendengar terlebih dahulu percakapan Mumtaz dengan sang pramugari.

"Mungkin Beliau punya tebak-tebakan ya kalau saya dengan pramugari itu lagi eyel-eyelan. Padahal pramugari itu justru menyarankan untuk telepon di depan lebih jelas suaranya," ungkap dia.

Menurutnya, perdebatan antara dirinya dan Nawawi tak perlu dibesar-besarkan. Sebab, masalah itu hanya salah paham biasa.

"Sebenarnya kasus ini remeh temeh, nggak gede-gede amat, tapi memang karena bintangnya Mumtaz, maka jadi viral. Sesungguhnya kasus ini tidak perlu dibesar-besarkan bahkan bisa dianggap remeh-temeh karena tidak ada permasalahan antara penumpang dengan maskapai," jelas dia.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Mumtaz Rais: Memang Ada Kesalahpahaman dengan Pak Nawawi

3. ODGJ diperkosa dan disaksikan anaknya

IlustrasiISTOCK Ilustrasi
Salah satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Nunukan, Kalimantan Utara berinisial IN (35) mengalami nasib naas.

Ia sempat diperkosa oleh beberapa orang.

Mirisnya, pemerkosaan itu disaksikan oleh sang anak yang masih berusia 6 tahun berinisial VR.

Akibat pemerkosaan itu, IN hamil dan melahirkan. Kini bayinya berusia 3 bulan.

IN kerap menggendong anaknya. Ia juga tak mau berpisah dengan si sulung.

Kondisi itu membuat petugas Dinsos lebih ketat mengawasi. Mereka berusaha mengobrol dengan IN agar mau melepaskan bayinya demi tumbuh kembang dan masa depan sang anak yang masih berusia 3 bulan.

"Dia tidak peduli mau panas, mau hujan, kalau lama tidak jumpa anaknya pasti akan keluar membawa bayinya, mencari anak pertamanya, kita terus beri pengertian selama anaknya sekolah," lanjut Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi

Meski terkesan tak manusiawi memisahkan sang anak dan ibunya, namun tidak mungkin Dinsos membiarkan ODGJ merawat bayi.

"Lebih baik selamatkan bayinya daripada ibunya agar generasi selanjutnya bagus, tapi harus terus kita doktrin supaya mindsetnya berubah, kita akan segera buat MoU untuk rehabilitasi IN ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM)Budi Luhur Banjar Baru, semoga tahun depan terlaksana," katanya.

Baca juga: ODGJ Diperkosa Disaksikan Anak hingga Melahirkan, Dinsos Rayu Korban agar Mau Lepas Bayinya

 

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
4. Wakil bupati Way Kanan meninggal karena Covid-19 sepulang dari Jakarta

Wakil bupati Way Kanan Edward Antony sempat melakukan perjalanan ke Jakarta.

Sepulang dari Jakarta, Edward mengeluh sesak napas.

"Bahwa sesuai hasil pemeriksaan laboratorium atas swab/ PCR tanggal 8 Agustus 2020 bahwa bapak wakil bupati (Edward Antony) dinyatakan positif Covid-19," ujar Sekretaris Daerah Way Kanan Saipul.

Menjalani perawatan selama sepekan, Edward tak tertolong.

Ia meninggal dunia karena Covid-19 pada Minggu (16/8/2020) di RSUD dr H Abdul Moeloek.

Juru Bicara Gugut Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Way Knan Anang Risgiyanto mengatakan, Edward memiliki penyakit penyerta yakni kencing manis dan diabetes melitus.

Baca juga: Sesak Napas Sepulang dari Jakarta, Wakil Bupati Way Kanan Meninggal karena Covid-19

5. 150 TNI dikirim ke Palu, punya kemampuan intel dan tempur untuk buru MIT

150 personel TNI terbaik tiba di Palu, Sabtu (15/8/2020), untuk bergabung dengan pasukan Operasi Tinombala dalam upaya menumpas sisa-sisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur.Istimewa 150 personel TNI terbaik tiba di Palu, Sabtu (15/8/2020), untuk bergabung dengan pasukan Operasi Tinombala dalam upaya menumpas sisa-sisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur.
Sebanyak 150 anggota TNI dikirim ke Poso untuk memperkuat Satgas Tinombala.

Mereka bertugas untuk memburu kelompok sipil bersenjata di Poso.

Komandan Korem 132 Tadalako Brigjen TNI Farid Makruf mengemukakan, pasukan ini adalah pasukan terpilih.

Mereka memiliki kemampuan intel dan tempur.

"Mereka pernah bertugas di Papua, Aceh dan juga Timor-Timur (sekarang Timur Leste)," kata Farid, Sabtu (15/8/2020).

Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril Nursal optimistis sisa-sisa kelompok teroris MIT akan berhasil diburu setelah TNI bergabung.

"TNI nanti akan bergabung dengan Brimob untuk melakukan pengejaran dan penindakan terhadap kelompok teroris di Poso di atas gunung," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ahmad Zulfiqor, Wijaya Kusuma, Riska Farasonalia, Tri Purna Jaya, Erna Dwi Lidiawati | Editor: Farid Assifa, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Aprilia Ika, Dheri Agriesta) Tribun Lampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com