Baca juga: Dari Pemeriksaan Jelang Operasi, 3 Warga Ponorogo Diketahui Positif Covid-19
Menanggapi hal itu, anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menghentikan pembelajaran tatap muka.
Tujuannya, menurut Yudi, untuk menekan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Dengan munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di sekolah, tak ada pilihan selain menghentikan pembelajaran tatap muka. Jangan sampai anak-anak menjadi korban," kata Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto, Jumat (14/8/).
Menurut Yudi, zona hijau belum tentu menjadi jaminan virus corona tidak menular. Apalagi penerapan protokol kesehatan di wilayah tersebut tidak ketat.
Sementara itu, menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito atau akrab disapa Wiku, munculnya klaster sekolah diduga karena ada syarat-syarat protokol yang belum dijalankan dengan baik.
"Apabila terjadi klaster atau kasus baru di dalam sekolah, itu tentunya terkait dengan proses pembukaan yang mungkin belum sempurna dalam melakukan simulasinya," kata Wiku dalam keterangan pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Wiku pun menegaskan, proses pembukaan sekolah tatap muka oleh Pemerintah Daerah harus dilakukan secara bertahap melalui sejumlah proses.
Baca juga: Seminggu Positif Covid-19, Wakil Bupati Way Kanan Akhirnya Meninggal Dunia