Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswa SMA Selamatkan Bendera Merah Putih yang Hanyut di Parit, hingga Diganjar Penghargaan

Kompas.com - 16/08/2020, 09:03 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Inilah cerita seorang remaja bernama Amar Hawari (18) yang menyelamatkan bendera merah putih hanyut di parit Jalan Rumbia Kota Selat Panjang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Aksi Amar ini terjadi dua hari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia.

Pada Sabtu (15/8/2020) sekitar pukul 06.00 WIB, Amar sedang mengendarai sepeda motor berdua sama temannya Bintang Kurniawan Lubis (18).

"Waktu itu saya sama Bintang pulang dari shalat subuh dan lewat di Jalan Rumbia," ujar Amar kepada wartawan, Minggu (16/8/2020).

Baca juga: Masyarakat Adat Dayak Lundayeh Bentangkan Merah Putih di Ketinggian 1.103 Meter, Ini Tujuannya

Saat di perjalanan, siswa kelas tiga SMA Negeri 3 Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti, ini mengaku melihat sebuah bendera merah hanyut di parit pembuangan air.

Tanpa berpikir panjang, anak pasangan dari Afrizal dan Murtini itu langsung masuk ke parit memungut bendera yang berada didekat tumpukan sampah.

Bendera merah putih berukuran 50x80 ini ditemukannya dalam kondisi masih kotor akibat lumpur.

"Benderanya saya bawa pulang untuk dicuci. Saya lihat kondisi bendera merah putih masih bagus. Sekarang saya simpan," kata Amar yang merupakan warga Jalan Pembangunan III  Kota Selatpanjang Timur, Kecamatan Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti.

Baca juga: Pasangan Ini Menikah dengan Maskawin Bendera Merah Putih

Amar merupakan anggota Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara binaan seorang polisi Ipda Iskandar Novianto.

Ia mengaku menyelamatkannya bendera merah putih yang hanyut itu sebagai bukti cintanya kepada Indonesia.

"Saya tidak mau bendera merah putih hanyut terbuang begitu saja. Saya cinta Indonesia makanya saya selamatkan," ucap Amar.

Dapat penghargaan dari kapolres

Amar yang menjadi penyelamat sang merah putih itu mendapat penghargaan dari Kapolres Kepulauan Meranti Eko Wimpiyanto Hardjito.

Eko menyerahkan penghargaan kepada Amar pada Sabtu sore di lokasi ditemukannya bendera merah putih di parit pembuangan air di Jalan Rumbia Kota Selat Panjang.

 

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Amar Hawari yang telah menghargai bendera kebangsaan Indonesia. Kita merasa bangga dengan anak kita ini," ucap Eko saat diwawancarai wartawan, Minggu.

Dia menjelaskan, Amar diberikan piagam penghargaan karena memiliki jiwa patriot.

Menurut Eko, aksi Amar ini merupakan contoh terhadap bagi masyarakat, yang mana jiwa NKRI (Negara Kesatuan Republik indonesia)  harus tumbuh dan hidup didalam jiwa.

Sementara itu Amar Hawari mengatakan kalau dirinya tidak menyangka akan mendapat kejutan dari Kapolres Meranti.

Bahkan, dirinya mengaku sudah merasa bangga atas apa yang dilakukannya.

"Saya ucapkan terima kasih atas piagam penghargaan yang diberikan Bapak Kapolres. Saya merasa senang dan bangga," ucap Amar sambil memegang piagam penghargaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com