Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Komite Peralihan Aceh: Pengibaran Bendera Bulan Bintang Sesuai Aturan

Kompas.com - 15/08/2020, 20:41 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah Kuta Pase Lhokseumawe, M Yasir Umar angkat bicara terkait pengibaran bendera Bulan Bintang pada peringatan ke-15 Perdamaian Aceh.

Menurutnya, pengibaran bendera Bulan Bintang tersebut merupakan tindakan yang legal dan sudah sesuai aturan.

“Satu hal harus diingat, pengibaran bendera bukan hal ilegal. Ini sesuai Qanun (peraturan daerah) Nomor 3 Tahun 2013 yang telah disahkan oleh DPRA dan Gubernur Aceh,” terangnya kepada wartawan, Sabtu (15/8/2020).

Baca juga: Negosiasi Aparat Gagal, Bendera Bulan Bintang Tetap Berkibar di Lhokseumawe

Aturan tersebut, lanjut dia, merupakan tindak lanjut dari hasil perjanjian Helsinki antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Republik Indonesia.

Selain pengibaran bendera Bulan Bintang, dalam perjanjian itu juga telah disepakati adanya pembagian hasil bumi Aceh, yakni 70 persen untuk masyarakat Aceh dan sisanya pemerintah pusat.

Hanya saja poin terkait pembagian hasil bumi dan lainya tersebut hingga saat ini dianggap masih menjadi persoalan.

“Salah satu hal yang dinantikan masyarakat adalah pengibaran bendera Bulan Bintang, hal lainnya soal tapal batas, dan lain sebagainya,” kata Yasir.

 

Dari pantauan Kompas.com, pengibaran bendera Bulan Bintang itu dilakukan di halaman Masjid Agung Islamic Center, Kota Lhokseumawe dan di Kecamatan Simpang Keuramat Kabupaten Aceh Utara.

Bendera tersebut berkibar di samping bendera Merah Putih pada Sabtu sekitar pukul 09.00-09.30 WIB.

Baca juga: Kisah Hadi, Perutnya Membesar sejak Usia 1 Tahun hingga Sulit Berjalan

Sementara itu, Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Pengibaran bendera Bulan Bintang itu awalnya sempat ditentangnya karena belum ada persetujuan dari pemerintah pusat.

Namun karena upaya negosiasi yang dilakukan gagal, akhirnya bendera tersebut dibiarkan tetap berkibar.

“Kita tak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti baku hantam, itu kan tidak baik juga nantinya. Kita sudah bernegosiasi, tetapi mereka tidak mau dan tetap mengibarkan,” katanya.

Penulis : Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor : Farid Assifa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com