Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak, Tempat Kami Ada Sekolah Tatap Muka Diam-diam..."

Kompas.com - 15/08/2020, 17:02 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Di salah satu kabupaten di Jawa Tengah, rupanya ada sekolah yang diam-diam menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Padahal, dalam situasi pandemi Covid-19 dan tanpa izin pemerintah, hal tersebut tak diperbolehkan.

Sekolah itu kemudian dilaporkan oleh warga hingga sampai di telinga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ganjar: Ada Kepala Daerah yang Belum Tahu Saya Lakukan Tes Diam-diam di Wilayahnya

Ancam menutup

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Mandapatkan laporan warga, Ganjar dengan tegas melarang.

Apalagi jika kegiatan tersebut tidak mengantongi izin terlebih dahulu.

"Ada yang lapor satu kabupaten, 'Pak, tempat kami sekolah tatap muka diam-diam. Ora entuk endi sekolahane (Tidak boleh, mana sekolahnya?). Langsung sekarang tak suruh cek, enggak boleh," kata Ganjar, Jumat (14/8/2020).

Ganjar memperingatkan, sekolah yang tetap nekat menggelar belajar tatap muka diam-diam tanpa persetujuan akan ditutup.

"Kalau ada yang buka sekolah harus izin ke bupati/wali kotanya karena ada kewenangan di sana. Kalau belum izin ya tak tutup nanti," ujar dia.

Baca juga: Ada Sekolah yang Gelar Belajar Tatap Muka, Ganjar: Kalau Belum Izin, Saya Tutup

 

Ilustrasi virus corona, Covid-19Shutterstock Ilustrasi virus corona, Covid-19
Khawatir menjadi klaster baru, minta semua dinas mengecek

Ganjar khawatir, aktivitas tatap muka di sekolah akan menciptakan klaster penularan baru.

"Ya mudah-mudahan mereka sehat. Kalau ini kena, ini berputar pada komunitasnya pasti jadi klaster baru," tutur Gubernur.

Ganjar pun menginstruksikan dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten, kota di Jawa Tengah rutin mengecek sekolah di wilayah masing-masing.

"Semua yang sudah siap ngacung (tunjuk tangan) terus dilaporkan. Maka kita akan tunjuk. Ini mungkin mengimprovisasi sendiri-sendiri gitu lho. Maka kalau di wilayah kami pasti nanti kita turunkan dari kantor cabang dinas kita. Ayo dicek semua kalau enggak ya tutup," jelas Ganjar.

Baca juga: Pak Ganjar, Saya Ingin Kaki Saya Sembuh, Saya Ingin Sekolah...

Bisa diizinkan jika lolos supervisi

Ilustrasi siswa ujian.KOMPAS.com/ALBERTUS ADIT Ilustrasi siswa ujian.
Ganjar sekali lagi menegaskan, sekolah yang hendak menggelar belajar tatap muka harus lebih dahulu mengantongi izin.

Kemudian pemerintah Jawa Tengah akan melakukan supervisi.

Salah satunya dengan memastikan apakah sekolah itu siap menerapkan protokol kesehatan.

Pemerintah juga bakal memfasilitasi segala fasilitas penunjang seperti tempat cuci tangan dan lain sebagainya.

"Harus izin dulu, karena kalau izin nanti kita akan supervisi, kalau izin pasti dibolehkan, tapi kita supervisi," kata Ganjar.

"Pasti terkontrol enggak, fasilitasnya ada enggak, terus sekelas berapa orang, managable atau enggak, agar kita punya pola, karena kalau tidak pasti repot," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com