Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pengemudi Ojek Jadi Relawan Uji Vaksin Covid: Saya Enggak Mau Bawa Virus ke Rumah

Kompas.com - 15/08/2020, 11:40 WIB
Rachmawati

Editor

"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," kata dia.

Setelah disuntik vaksin, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan salah satunya mengkonsumsi beberapa jenis obat tertentu.

Sementara itu Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Eddy Fadlyana mengatakan pada umumnya 21 relawan yang disuntik vaksin mengalami reakasi ringan yakni nyeri di tempat suntikan.

Baca juga: Hari Ini, 4 Puskesmas di Bandung Suntikkan Calon Vaksin Covid-19 ke Relawan

Namun, rasa nyeri itu berangsur hilang.

“Sampai sekarang tidak ada yang mengeluh,” saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari FK Unpad Rodman Tarigan mengatakan, kondisi kesehatan relawan terus dipantau petugas kesehatan.

Pemantauan dilakukan selama jalannya penelitian atau 6 bulan setelah pemberian vaksin terakhir.

“Sudah dibertahukan ke relawan kalau ada hal-hal yang tidak nyaman segera hubungi tim,” kata Rodman.

Baca juga: 21 Relawan yang Disuntik Vaksin Covid-19 Mengalami Reaksi Ringan

Sebelumnya, pendaftaran relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 fase 3 masih dibuka hingga 31 Agustus 2020.

Untuk fase 3, jumlah relawan yang dibutuhkan sebanyak 1.620 orang. Hingga kini, jumlah relawan yang mendaftar sudah sebanyak 1.451 orang.

Selama penelitian, kesehatan peserta akan dipantau oleh petugas kesehatan secara teratur selama 6 bulan setelah pemberian vaksin terakhir.

Selain itu, peserta dilindungi asuransi kesehatan.

Bagi yang berminat menjadi relawan bisa menghubungi Clinical Research Unit Departemen Ilmu Kesehatan Anak Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dendi Ramdhani, Reni Susanti| Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com