Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Balita yang Rumahnya Terbakar di Sumba Tidur Beratapkan Terpal, Berdinding Daun Kelapa

Kompas.com - 14/08/2020, 22:20 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

WAIKABUBAK, KOMPAS.com – Sebanyak 21 kepala keluarga yang rumahnya terbakar di Kampung Adat Situs Deke, Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, NTT, membutuhkan bantuan.

Sebelumnya 22 unit rumah adat di desa itu habis terbakar, Senin (10/8/2020).

Baca juga: 22 Rumah Adat Sumba Terbakar karena Faktor Alam, Ini Kronologinya

Sekretaris Desa Patiala Bawah, Yustinus Deta Baya mengatakan, saat ini para pengungsi tinggal di tempat tinggal darurat yang beratapkan terpal berukuran kurang lebih 5x6 meter.

Untuk perlengkapan tidur, para pengungsi hanya mengandalkan selimut seadanya dari bantuan para donatur. Mereka tidur beralaskan tikar yang dibentang di atas pelupuh.

Baca juga: 21 Rumah Adat di Ende Terbakar

Sementara dinding kemah terbuat dari dedaunan kelapa yang diikat pada bilah bambu.

Para pengungsi menggunakan kelambu insektisida yang diberikan otoritas kesehatan setempat.

Tampak kemah darurat berjejer di lokasi pengungsian. KOMPAS.com/DOKUMEN CAMAT LAMBOYA Tampak kemah darurat berjejer di lokasi pengungsian.

Tempat tersebut tidak bisa melindungi warga dari dinginnya malam. Padahal ada sekitar 18 balita yang tinggal di dalam kemah tersebut.

“Mudah-mudahan ke depannya tidak hujan. Kalau hujan, aduh saya tidak bisa tahu lagi keadaannya seperti apa,” kata Yustinus, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020) sore.

Selain itu ketersediaan makanan dan pakaian untuk para pengungsi masih belum mencukupi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com