Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Bentangkan Spanduk Raksasa di Depan Kantor Ganjar

Kompas.com - 14/08/2020, 20:45 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ada yang menarik perhatian saat melintas di sepanjang Jalan Pahlawan Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (14/8/2020).

Tampak spanduk raksasa berukuran 30 x 3 meter membentang di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah bertuliskan "Atasi Virus Cabut Omnibus".

Tak hanya itu, di gerbang kantor Ganjar Pranowo itu juga nampak dipasang spanduk berwarna putih dengan tinta merah bertuliskan "Gedung Ini disita Rakyat".

Baca juga: Aksi Tolak Omnibus Law di Yogyakarta Berlangsung hingga Malam Hari, Demonstran Bakar Ban

Ada pula beberapa mahasiswa membawa spanduk bertuliskan "Merdeka 100% dari Pandemi dan Tirani".

Spanduk itu dibentang sejumlah demonstran yang terdiri dari buruh, petani, nelayan dan mahasiswa.

Satu persatu perwakilan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) menyerukan orasi tuntutan kepada pemerintah terkait penolakan omnibus law.

Selain itu, ada juga perwakilan pergerakan kaum perempuan yang menyuarakan keadilan terhadap korban-korban kekerasan seksual yang kian marak.

Selepas mereka menyampaikan poin-poin tuntutan, ratusan demonstran melanjutkan aksinya dengan duduk memenuhi sepanjang jalan untuk mendengarkan para orator dalam tajuk 'Sidang Rakyat'.

Baca juga: Tolak Omnibus Law, Aliansi Rakyat Bergerak Kembali Gelar Aksi di Simpang Tiga Gejayan

Akses jalan pun terpaksa ditutup sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu-lintas.

Pengguna jalan akhirnya dialihkan menjadi satu jalur di sebelah Timur menuju Simpang Lima.

 

Koordinator Geram Karmanto mengatakan, aksi tersebut dilakukan serentak di beberapa daerah di Indonesia.

"Pada hari ini bukan hanya di Jateng saja, tapi aksi mogok nasional yang dilakukan elemen dari semua elemen masyarakat," jelas Karmanto kepada awak media, Jumat (14/8/2020).

Pihaknya menuntut kepada pemerintah agar mengakhiri pembahasan omnibus law yang dinilai merugikan masyarakat terutama kaum pekerja.

"Oleh karena itu kami meminta kepada Pemprov Jateng untuk segera menyampaikan aspirasi kami. Agar pemerintah pusat segera mengakhiri pembahasan omnibus law. Kami ingin pemerintah fokus tangani Covid-19," ungkapnya.

Baca juga: Ledakan Tabung Gas di Jember Hebohkan Polisi yang Jaga Demo

Demonstrasi ini dimulai dari Masjid Baiturrahman Semarang lalu dilanjutkan dengan long march sampai depan kantor Gubernur Jawa Tengah.

Massa sempat bersitegang antara aparat kepolisian lantaran terprovokasi oleh oknum karena tuduhan ditunggangi gerakan separatis.

Namun, kericuhan tersebut hanya berlangsung beberapa menit. Demo dilanjutkan hingga berakhir damai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com