Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Novi, Juara Kelas yang Tak Punya Gawai untuk Belajar Daring

Kompas.com - 14/08/2020, 19:02 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Dia lantas menghubungi salah satu saudara jauh yang memiliki konter pulsa untuk meminjam gawai sekaligus WiFi gratis.

Jarak rumah dan konter sekitar 1 kilometer dan ditempuh harus melewati tanjakan cukup curam. 

Kompas.com pun sempat menyusuri sampai ke konter perjalanan cukup melelahkan sekitar 25 menit.

"Hanya sekali ke konter, tugas yang lain saya kerjakan kerja kelompok bersama teman-teman yang lain. Nanti mengunduh tugas lalu saya kerjakan sendiri dikirim melalui telepon teman," ucap dia.

Baca juga: Anak-anak yang Lakukan Pornoaksi Pura-pura Belajar Online untuk Mengelabui Orangtua

Pernah sekali Novi harus belajar kelompok ke salah satu sekolah di Kapanewon Purwosari bersama teman-teman lainnya.

Karena tidak punya sepeda, Novi berjalan kaki dari rumahnya ke lokasi belajar kelompok tersebut.

Tanjakan dan turunan dia lalui selama 1 jam perjalanan.

Gadis kelas 8 SMPN 1 Panggang ini sudah terbiasa perjalanan jauh. Setiap pagi saat berangkat maupun pulang sekolah dia berjalan atau berlari sejauh 3 kilometer.

"Saya itu kalau melihat tentara atau polisi capeknya hilang," ucap Novi yang memang bercita-cita menjadi seorang polisi itu. 

Keterbatasan itu tak menyurutkan belajar Novi. Terbukti selalu meraih rangking I sejak terdaftar di SMPN 1 Panggang.

Namun karena kondisi ekonomi, anak ini cenderung pendiam dan minder.

Baca juga: Gunungkidul Bangun 1.000 Titik Jaringan Internet pada 2020

Memang diakuinya tak jarang ejekan dari teman sebayanya karena keterbatasan itu kerap diterima.

Novi lalu mencoba menghidupkan gawai baru miliknya, sesekali dia mengecek aplikasi dan baterai yang belum penuh sejak diisi beberapa jam lalu.

Rumah mungil ini hanya berisi satu tempat tidur di ruang tamu yang digunakan Mukiyem, ibu Novi, untuk tidur.

Sementara Novi tidur dibuatkan kamar di sisi kanan rumah yang disekat menggunakan tripleks dan kayu bekas bangunan rumahnya yang lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com