Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2020, 18:21 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang perempuan di Surabaya berinisial WNP (23) disekap oleh mantan pacarnya berinisial IB (29).

IB menyekap mantan kekasihnya selama sepekan lantaran sakit hati WNP memutuskan hubungan. Padahal mereka telah menjalani lima tahun masa pacaran.

Sakit hati IB juga disebabkan lantaran orangtua WNP tak menyetujui hubungan keduanya.

"Keluarga korban juga tidak setuju jika korban menikah dengan pelaku," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran.

Polisi masih mendalami apakah aksi penyekapan itu disertai pencabulan.

"Soal aksi pencabulan, kami saat ini masih mendalami," ujar dia.

Baca juga: Pacaran 5 Tahun dan Tak Direstui, Mantan Kekasih Disekap Sepekan, Korban Sempat Kirim Petunjuk Lokasi

Dijemput ketika pulang kerja

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Sudamiran menjelaskan, awalnya IB menjemput WNP menggunakan mobil di sekitar kompleks perumahan Graha Family Surabaya.

Ketika itu, WNP baru pulang dari bekerja.

WNP tak tahu ada dua rekan pelaku yang telah menunggu di dalam mobil.

Perempuan itu pun dibawa dengan mobil ke salah satu rumah pelaku di Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep.

WNP tak mengira akan disekap selama sepekan dari 4 Agustus 2020 hingga 10 Agustus 2020 oleh mantan kekasihnya sendiri.

Baca juga: Sakit Hati Diputus, Motif Penyekapan Perempuan oleh Mantan Pacar di Surabaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com