SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di semua sekolah selama pandemi Covid-19.
Hal ini menyusul munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di sejumlah sekolah di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Tegal dan Pati.
Pemerintah pun diminta memperkuat pembelajaran daring.
"Dengan munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di sekolah, tak ada pilihan selain menghentikan pembelajaran tatap muka. Jangan sampai anak-anak menjadi korban," kata Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Magelang Meningkat, KBM Tatap Muka Ditunda
Yudi mengaku munculnya klaster baru Covid 19 di sekolah sesuai prediksi.
Alasannya, banyak masyarakat yang masih abai pada protokol kesehatan.
Terlebih kebiasaan masyarakat tersebut kerap diikuti anak-anak.
Dia mengatakan, sebanyak 35 santri di salah satu pesantren di Pati terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan test swab.
Sementara di Kabupaten Tegal, satu siswa dinyatakan positif Covid-19, dan 29 orang disebut menjadi kontak eratnya di SD Bogares Kidul 02, Kecamatan Pangkah.
Baca juga: KBM Tatap Muka di Wonogiri Tunggu Rekomendasi Disdik dan Komite Sekolah
Yudi mengatakan, jika pembelajaran tatap muka itu masih dilakukan, meski di zona hijau, tetap membahayakan kesehatan anak.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan