Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Video PKL Menangis Mengaku Diancam Istri Wakapolda Sumsel, Berawal dari Parkir Mobil

Kompas.com - 14/08/2020, 16:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Video seorang perempuan yang mengaku PKL menangis karena diancam istri Wakapolda Sumatera Selatan, viral di media sosial.

Video tesebut viral setelah diunggah di kanal Youtube "Now Sumsel". 

Kepala Bidang Hubungan Maysrakat Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi menjelaskan perempuan di video tersebut adalah Evitasari pedagang bakso di Pasar 16 Ilir.

Baca juga: Video Viral PKL Menangis Mengaku Diancam Istri Wakapolda Sumsel, Ini Duduk Perkaranya

Menurutnya sosok yang disampaikan Evitasari adalah istri Wakapolda Sumsel yang menjabat tahun 2012 dan tidak ada kaitannya dengan istri Wakapolda Sumsel yang sekarang.

"Kasus ini tidak ada kaitannya dengan Ibu Wakapolda sekarang (Wakapolda Sumsel sekarang adalah Brigjen Pol Rudi Setiawan)."

"Permasalahannya dengan Ibu Wakapolda (maksudnya istri mantan Wakapolda Sumsel) tahun 2012 lalu dan masalahnya sudah selesai," kata Supriadi saat memberikan keterangan pers mengenai video viral tersebut kepada wartawan, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Viral, Video Ayah Pukul dan Tendang Anak Kandung, Diduga Ditujukan ke Sang Ibu

Setelah kejadian tersebut, menurut Supriadi, Evitasari dan istri Wakapolda Sumsel sudah berdamai.

Bahkan Evitasari kembali berdagang bakso seperti sebelumnya di Psar 16 Ilir.

Namun vidoe tersebut kemudian diunggah lagi oleh kanal Youtube "Now Sumsel" sehinggah kembali viral.

Padahal Evitasari sudah meminta agar video tersebut dihapus.

"Dua hari setelah kejadian, Ibu Evitasari sebenarnya sudah minta videonya dihapus. Namun, di-upload lagi," katanya.

"Atas kejadian ini, Ibu Evitasari telah membuat laporan di Polrestabes Palembang," jelasnya.

Baca juga: Viral, Situs Belajar Daring di Surabaya Disisipi Iklan Pornografi, Ini Penjelasan Pemkot

Gara-gara parkir

ilustrasi parkir mobil pararelhttps://www.kirklandhonda.com/parallel-parking-tips/ ilustrasi parkir mobil pararel
Kasus tersebut berawal saat istri Wakapolda parkir mobil di tempat Evitasari berdagang.

Kala itu Evitasari menegur agar tidak parkir terlalu lama. Namun ternyata sang ibu baru kembali satu jam kemudian.

Karena terlambat berjualan, Evitasari pun menegur ibu tersebut.

"Terus ibu itu tidak terima saya tegur, langsung dia jawab. Saya ini istrinya Wakapolda, berani kamu menegur saya. Kamu tidak tahu berurusan dengan siapa?"

"Saya tidak tahu ibu itu siapa," ujar Evitasari dalam video.

Baca juga: Viral Video PKL Menangis Diancam Istri Wakapolda Sumsel, Polisi Selidiki Pengunggahnya ke YouTube

Kemudian, Evitasari mengaku, ibu tersebut langsung mengambil fotonya dan mengancam bahwa dia tak akan lagi bisa berdagang di Pasar 16 Ilir.

"Saya pastikan kamu enggak akan bisa jualan lagi di Pasar 16 Ilir ini lagi. Saya pastikan kamu enggak akan terlihat lagi di pasar ini. Lalu ibu itu foto wajah saya. Terus saya jawab, 'Salah saya apa? Kenapa saya tidak bisa jualan di sini?'" kata Evitasari sembari menangis di video sammbil menceritakan kejadian yang menimpanya di

Setelah sang ibu itu pergi, Evitasari mencoba membuka kembali dagangannya. Namun ia dan suami didatangi preman pasar.

Preman tersebut menyarankan agar tidak berjualan dulu karena yang ditegur adalah istri perwira.

Baca juga: Pembantu Ini Sudah 4 Kali Cabuli Bayi sambil Video Call Suami

Ia juga menyarankan agar Evitasari dan suaminya ikut dia untuk "sowan" ke rumah sang ibu untuk meminta maaf.

Evitasari dan suaminya menuruti saran tersebut dan datang ke rumah sang ibu di Makrayu.

Di sana, mereka bertemu sang ibu, tetapi ibu tersebut enggan memaafkan Evitasari.

"Enggak ada maaf-maaf, saya pastikan kamu tidak bisa jualan lagi di Pasar 16 itu. Peganglah omongan saya. Ibu itu ngomong begitu. Sudah tidak lama dari situ, saya nangis. Kata suami saya, 'Ya sudah, kita sudah ada iktikad baik mau minta maaf. Kita sudah menjemput, tapi ditolak mentah-mentah oleh ibu itu'," ujarnya.

Baca juga: Fakta Pembantu Cabuli Bayi 8 Bulan saat Video Call Suami, Berusia 19 Tahun dan Residivis Narkoba

Usai permintaan maafnya ditolak, Evitasari tetap berdagang, tetapi selalu ditutup lantaran didatangi preman dan Satpol PP.

"Ada datang Pol PP dari provinsi. Dia menyuruh saya harus tutup sekarang juga karena saya sudah menegur istrinya Wakapolda Palembang (maksudnya Wakapolda Sumsel). Saya tidak bisa ngomong apa-apa lagi, saya tidak mengerti, saya diancam, kalau enggak tutup saya akan di-LP-kan," ujarnya.

"Saya enggak tahu saya harus gimana. Terus warung saya disuruhnya tutup, sedangkan yang lainnya enggak ada yang tutup. Cuma saya sendiri, mereka semua mengancam saya tidak boleh lagi jualan di Pasar 16 itu, tidak boleh lagi terlihat di Pasar 16 karena saya sudah berani menegur istri Wakapolda Palembang (maksudnya Wakapolda Sumsel)," ungkap Evitasari sembari menangis tersedu-sedu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com