Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Video PKL Menangis Mengaku Diancam Istri Wakapolda Sumsel, Berawal dari Parkir Mobil

Kompas.com - 14/08/2020, 16:30 WIB
Rachmawati

Editor

"Terus ibu itu tidak terima saya tegur, langsung dia jawab. Saya ini istrinya Wakapolda, berani kamu menegur saya. Kamu tidak tahu berurusan dengan siapa?"

"Saya tidak tahu ibu itu siapa," ujar Evitasari dalam video.

Baca juga: Viral Video PKL Menangis Diancam Istri Wakapolda Sumsel, Polisi Selidiki Pengunggahnya ke YouTube

Kemudian, Evitasari mengaku, ibu tersebut langsung mengambil fotonya dan mengancam bahwa dia tak akan lagi bisa berdagang di Pasar 16 Ilir.

"Saya pastikan kamu enggak akan bisa jualan lagi di Pasar 16 Ilir ini lagi. Saya pastikan kamu enggak akan terlihat lagi di pasar ini. Lalu ibu itu foto wajah saya. Terus saya jawab, 'Salah saya apa? Kenapa saya tidak bisa jualan di sini?'" kata Evitasari sembari menangis di video sammbil menceritakan kejadian yang menimpanya di

Setelah sang ibu itu pergi, Evitasari mencoba membuka kembali dagangannya. Namun ia dan suami didatangi preman pasar.

Preman tersebut menyarankan agar tidak berjualan dulu karena yang ditegur adalah istri perwira.

Baca juga: Pembantu Ini Sudah 4 Kali Cabuli Bayi sambil Video Call Suami

Ia juga menyarankan agar Evitasari dan suaminya ikut dia untuk "sowan" ke rumah sang ibu untuk meminta maaf.

Evitasari dan suaminya menuruti saran tersebut dan datang ke rumah sang ibu di Makrayu.

Di sana, mereka bertemu sang ibu, tetapi ibu tersebut enggan memaafkan Evitasari.

"Enggak ada maaf-maaf, saya pastikan kamu tidak bisa jualan lagi di Pasar 16 itu. Peganglah omongan saya. Ibu itu ngomong begitu. Sudah tidak lama dari situ, saya nangis. Kata suami saya, 'Ya sudah, kita sudah ada iktikad baik mau minta maaf. Kita sudah menjemput, tapi ditolak mentah-mentah oleh ibu itu'," ujarnya.

Baca juga: Fakta Pembantu Cabuli Bayi 8 Bulan saat Video Call Suami, Berusia 19 Tahun dan Residivis Narkoba

Usai permintaan maafnya ditolak, Evitasari tetap berdagang, tetapi selalu ditutup lantaran didatangi preman dan Satpol PP.

"Ada datang Pol PP dari provinsi. Dia menyuruh saya harus tutup sekarang juga karena saya sudah menegur istrinya Wakapolda Palembang (maksudnya Wakapolda Sumsel). Saya tidak bisa ngomong apa-apa lagi, saya tidak mengerti, saya diancam, kalau enggak tutup saya akan di-LP-kan," ujarnya.

"Saya enggak tahu saya harus gimana. Terus warung saya disuruhnya tutup, sedangkan yang lainnya enggak ada yang tutup. Cuma saya sendiri, mereka semua mengancam saya tidak boleh lagi jualan di Pasar 16 itu, tidak boleh lagi terlihat di Pasar 16 karena saya sudah berani menegur istri Wakapolda Palembang (maksudnya Wakapolda Sumsel)," ungkap Evitasari sembari menangis tersedu-sedu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com