Fuad sendiri ingin mengefektifkan tim relawannya saat ini, agar ia kolaborasikan dengan tokoh masyarakat serta kaum millenial Surabaya.
"Kalau memang mendapat rekom, ya nanti pasti tetap langsung menyusun strategi dengan pasangan saya, paling tidak tim pemenangan terlebih dahulu, yang memang kami coba ambil dan kolaborasikan dari semua elemen mulai dari tokoh masyarakat dan pemuda juga," kata dia.
Menurut dia, sudah saatnya pemuda seperti dirinya berkiprah di dunia politik.
Dengan demikian, dirinya bisa memfasilitasi keinginan para pemuda untuk berkreatifitas dan memajukan Kota Surabaya.
Baca juga: Dugaan Gratifikasi dan TPPU, Tanah dan Bangungan Milik Eks Kepala BPN Denpasar Disita
"Potensi anak muda di Surabaya itu besar, karena memang jumlah anak muda di Surabaya cukup banyak. Jadi, memang paling enggak ada pasangan calon yang harus bisa memfasilitasi keinginan dari para pemuda juga, biar para pemuda ini bisa mempunyai kreatifitas-kreatifitas, dan Kota ini bisa maju lagi," kata Fuad, yang juga menjabat Ketua Karang Taruna Kota Surabaya.
PDI-P sendiri baru akan mengumumkan calon pengganti Tri Rismaharini sebagai wali kota Surabaya pada 19 Agustus mendatang.
Sebab, 19 Agustus adalah jadwal pengumuman putaran terakhir pasangan yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020.
"Insya Allah tanggal 19 Agustus, tahap terakhir pengumuman calon kepala daerah," kata Ketua DPD PDI-P Jawa Timur Kusnadi.