Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ingatkan Depok soal Disiplin Warga, Khawatir Ada Gelombang Kedua

Kompas.com - 14/08/2020, 13:36 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah Kota Depok untuk memperkuat disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Hal itu ia katakan menyikapi situasi penanganan Covid-19 di Depok yang masih belum ideal.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku sudah sering mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar protokol kesehatan diterapkan di semua lini dalam upaya menekan potensi penularan.

"Dalam koordinasi rutin sudah kita sampaikan bahwa PSBB dan memakai masker sama-sama menurunkan tingkat penularan. Tapi bila harus lockdown itu menyebabkan ada korban ekonomi sosial, tapi kalau hanya pakai masker tidak ada korban ekonomi sosial," ungkap Emil saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Jumat (14/8/2020).

"Jadi artinya pemda di manapun termasuk Depok harus memperkuat lagi tekanan mendisiplinkan itu. Hanya itu yang bisa lakukan sambil menunggu vaksin dari Bandung di awal tahun bisa kita bagikan," tuturnya.

Baca juga: Kata Ridwan Kamil ke Jokowi: Tidak Ada Zona Merah di Jabar Minggu Ini, Termasuk Depok

Jika masyarakat abai ditambah pemerintah yang tak maksimal dalam penangnanan, kata dia, maka potensi gelombang kedua bisa saja terjadi.

"Jika masyarakat yang abai pemerintahnya juga kurang maksimal tentu istilah tadi akan hadir gelombang kedua, gelombang ketiga. Sekarang sudah ada Inpres, sudah ada Pergub itu saja lakukan, insya Allah bisa mengurangi penyebaran virus di seluruh Indonesia," jelasnya.

Seperti diberitakan, penanganan Covid-19 di Depok masih jauh dari kata ideal.

Hari ini, kasus Covid-19 di Depok sudah tembus 1.500, tepatnya 1.516 kasus. Tertinggi di Jawa Barat.

Kota Depok akhirnya menjadi kota dengan laporan kasus Covid-19 dan pasien meninggal tertinggi di Jawa Barat.

Angka itu dicapai hanya dengan jumlah pemeriksaan yang sangat minim.

Pemerintah Kota Depok tidak transparan soal data harian pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR.

Baca juga: Warga Abai, Pemkot Setengah Hati, Pandemi Covid-19 di Depok bagai Bom Waktu?

Pada Kamis (13/8/2020), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mengungkapkan rasio pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR di Depok. Ternyata, jumlahnya sangat kecil.

Tito pun menegur langsung Wali Kota Depok Mohammad Idris yang mengklaim ada kemajuan dalam penanggulangan Covid-19 di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com