KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa (DD) Zainal Abidin
Sidik, mengatakan, mengorganisasikan penyembelihan dan mendistribusi daging dengan jumlah besar dalam waktu 4 hari di seluruh penjuru negeri merupakan tantangan tersendiri.
"Apalagi hal itu harus dilakukan di tengah Covid-19, yang harus menerapkan protokol sesuai arahan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, secara ketat,” kata Zainal, seperti dalam keterangan yang Kompas.com terima, Jumat (14/08/2020).
Zaenal mengakui, tantangan lainnya, yakni tidak semua mitra mematuhi aturan main yang sudah ditetapkan.
"Untuk itu, tim monitoring dan evaluasi disebar ke berbagai lokasi penyembelihan dan distribusi, guna meminimumkan penyimpangan yang mungkin terjadi," katanya.
Baca juga: Pastikan Amanah Pekurban Terpenuhi, Dompet Dhuafa Gelar Quality Control
Ia mengatakan, dalam pengawasan tersebut, tim sempat menemukan sejumlah pelanggaran di lapangan.
Adapun pelanggaran yang dimaksud Zaenal misalnya berat domba atau kambing tidak sesuai standar yang dipersyaratkan, atau minimnya penggunaan alat pelindung diri (APD).
"Solusinya, kami meminta mitra untuk menggantinya dengan domba atau kambing yang sesuai standar," tuturnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan, ada juga temuan transaksi ilegal dalam distribusi daging dalam program THK ini.
Baca juga: Dompet Dhuafa Bantu Peternak Naik Kelas Lewat Program Tebar Hewan Kurban
Zaenal menegaskan, sejumlah sanksi sudah disiapkan bagi mitra nakal. Sanksi terberat adalah tidak dilibatkan di THK berikutnya.
"Itu harga mati untuk menjaga kepercayaan donatur,” kata Zainal seperti dalam keterangan tertulisnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.