Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Firman, Sarjana yang Sukses karena Menggeluti Sampah

Kompas.com - 14/08/2020, 09:17 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Keputusannya menjadi pendaur ulang sampah hanya karena alasan sederhana.

Firman terganggu saat melihat sampah-sampah tersebut kerap berceceran dan berserakan di sembarang tempat.

“Lalu saya coba cari-cari informasi dan referensi bagaimana cara mengolahnya. Akhirnya, saya menemukan gagasan dan alhamdulilah berjalan sampai saat ini,” ujar Firman.

Dipandang sebelah mata

Akan tetapi, keputusannya itu bukan tanpa beban.

Menyandang titel sarjana, namun sehari-hari berkubang dengan sampah, membuat lingkungan sekitar memandangnya dengan sinis.

“Masak sarjana jadi tukang sampah?" ucap Firman menirukan komentar orang-orang.

Baca juga: Kisah Bisnis Rumahan Es Krim Rasa Unik, Eksperimen sampai Jualan Online

Selain cibiran dan nada sumbang, orang-orang di sekitarnya pun memandang sebelah mata kemampuannya di usaha pengolahan sampah, karena dinilai minim skill dan tidak punya pengalaman.

Namun, Firman bergeming. Dukungan orangtua dan istri tercinta menjadi pemantik untuk tetap tegar dan semakin bersemangat menekuni usahanya itu.

“Alhamdulilah, sekarang sudah tidak ada lagi tanggapan-tanggapan seperti itu. Memang butuh waktu dan proses untuk membuat mereka mengerti dan pada akhirnya menghargai apa yang kita kerjakan ini,” tutur Firman.

Memberdayakan warga setempat

Kendati kegiatan usahanya untuk mendulang profit, Firman berprinsip bahwa apa yang dilakukannya harus bermanfaat bagi lingkungan dan bisa memberdayakan masyarakat.

Untuk itu, dalam hal mendapatkan pasokan limbah botol plastik, ia melibatkan warga setempat, termasuk menggandeng pihak posyandu dan sekolah-sekolah.

“Botol plastik bekas dari mereka itu saya beli. Kalau yang sudah dipilah sesuai jenisnya, harganya bisa saya bayar lebih tinggi,” kata Firman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com