CIANJUR, KOMPAS.com - Bagi banyak orang, sampah dipandang sebagai limbah yang harus segera dibuang jauh-jauh, karena bau dan tidak lagi berguna.
Namun, pandangan itu tak berlaku bagi Firman Felani.
Pria berusia 33 tahun ini sukses mengolah limbah botol plastilk menjadi barang yang bernilai ekonomis tinggi.
Bahkan bisa mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah.
Baca juga: Reaksi yang Dialami Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Kiprah pemuda Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini telah memberikan dampak luar biasa bagi lingkungan di sekitarnya.
Selain membuat keberadaan sampah anorganik di lingkungan jadi berkurang, Firman juga turut mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) di Cianjur yang kondisinya sudah melebihi kapasitas.
Tak hanya itu, apa yang dikerjakan Firman ini pelan tapi pasti mampu mengikis angka pengangguran di lingkungan tempat tinggalnya.
Para pemuda tunakarya, satu per satu mulai dilibatkan dalam usaha pengolahan sampah yang mulai ditekuni Firman sejak 2018 itu.
"Alhamdulilah, sudah ada lima orang yang kini membantu kegiatan usaha saya ini," kata Firman kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Cerita Dosen Unpad Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Firman mengaku bahwa awalnya tak terpikir sama sekali untuk menekuni bisnis kotor tersebut.
Lulus sarjana dengan menyandang gelar manajemen pendidikan, ia sejatinya bekerja sebagai pendidik atau pegawai kantoran.
Firman sendiri mengaku pernah bekerja di kantor desa dan kecamatan.
Namun, karena tak kerasan, ia memilih mengundurkan diri.