SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti meminta kepala daerah di kabupaten dan kota di wilayahnya untuk menunda pembelajaran tatap muka di sekolah.
Menurut dia, jika dipaksakan membuka kembali sekolah, maka akan berdampak pada munculnya klaster baru penyebaran Covid-19.
"Kami dari tingkat provinsi menyaranakan itu tidak dulu atau ditunda untuk pembelajaran tatap muka," kata Ati kepada wartawan, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: 21 Relawan yang Disuntik Vaksin Covid-19 Mengalami Reaksi Ringan
Menurut Ati, Ikatan Dokter Anak Indonesia sudah menyarankan agar kegitan belajar tatap muka di sekolah untuk tidak digelar saat ini.
"Toh belajar di rumah juga kenapa tidak, meskipun dengan keterbatasan jaringan internet, itu kan bisa dicari solusinya," ujar dia.
Menurut Ati, sudah ada beberapa daerah seperti Kota Cilegon yang sudah melakukan uji coba atau simulasi sekolah tatap muka selama dua hari.
Namun, kegiatan di sekolah kembali ditunda.
Baca juga: Reaksi yang Dialami Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Penundaan akibat adanya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Cilegon.
Bahkan, beberapa siswa sekolah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Diputuskan untuk ditunda pembelajaran tatap mukanya, mengingat beberapa contoh kabupaten, kota (Cilegon) yang sudah memberlakukan tatap muka, lalu ada kasus positif, itu ditutup kembali," kata Ati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.